Nabung 20 Tahun, Nenek 90 Tahun Penjual Daun Pisang Ini Naik Haji
A
A
A
LAMPUNG - Kegigihan Mbah Ponirep nenek berusia 90 tahun ini patut dijadikan contoh. Meski penghasilannya hanya Rp30.000 per hari, Mbah Ponirep pada tahun ini akhirnya dapat melaksanakan ibadah haji.
Kebulatan tekad nenek yang menjual daun di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 membuatnya menyisikan uang hasil jerih payahnya selama puluhan tahun.
Sehari-hari Mbah Ponirep mengumpulkan daun pisang untuk selanjutnya dijual ke pasar dengan harga Rp2.000 per ikat. Meski penghasilannya yang minim, Mbah Ponirep yang bertekad pergi haji rela menabungkan uang miliknya hingga puluhan tahun.
Alhasil, pada 2016 ini nenek yang memiliki empat anak tersebut dapat menunaikan ibadah haji. Cucu Mbah Ponirep, Tumin Hidayat mengatakan, keluarga tidak mengetahui bila Mbah Ponirep telah menabung sejak 20 tahun lalu untuk bisa naik haji.
"Mbah tak pernah cerita ke keluarga, alasannya enggak mau merepotkan dan hanya berharap rida Allah SWT," kata Taufik kepada wartawan, Senin, 22 Agustus 2016 kemarin. Menurut Taufik, Mbah Ponirep menitipkan uang hasil penjualan daun pisang ke salah satu cucu untuk ditabung di bank.
Setelah mengetahui Mbah Ponirep akan menunaikan ibadah haji, sejumlah warga yang memiliki utang daun pisang bergegas membayar utang ke Mbah Ponirep.
Kepala desa setempat Sutanto mengaku kagum dengan Mbah Ponirep yang memiliki tekad besar untuk menunaikan ibadah haji."Mbah Ponirep harus menjadi sosok tauladan bagi warga desa," ujarnya.
Kebulatan tekad nenek yang menjual daun di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 membuatnya menyisikan uang hasil jerih payahnya selama puluhan tahun.
Sehari-hari Mbah Ponirep mengumpulkan daun pisang untuk selanjutnya dijual ke pasar dengan harga Rp2.000 per ikat. Meski penghasilannya yang minim, Mbah Ponirep yang bertekad pergi haji rela menabungkan uang miliknya hingga puluhan tahun.
Alhasil, pada 2016 ini nenek yang memiliki empat anak tersebut dapat menunaikan ibadah haji. Cucu Mbah Ponirep, Tumin Hidayat mengatakan, keluarga tidak mengetahui bila Mbah Ponirep telah menabung sejak 20 tahun lalu untuk bisa naik haji.
"Mbah tak pernah cerita ke keluarga, alasannya enggak mau merepotkan dan hanya berharap rida Allah SWT," kata Taufik kepada wartawan, Senin, 22 Agustus 2016 kemarin. Menurut Taufik, Mbah Ponirep menitipkan uang hasil penjualan daun pisang ke salah satu cucu untuk ditabung di bank.
Setelah mengetahui Mbah Ponirep akan menunaikan ibadah haji, sejumlah warga yang memiliki utang daun pisang bergegas membayar utang ke Mbah Ponirep.
Kepala desa setempat Sutanto mengaku kagum dengan Mbah Ponirep yang memiliki tekad besar untuk menunaikan ibadah haji."Mbah Ponirep harus menjadi sosok tauladan bagi warga desa," ujarnya.
(whb)