Tragis, Guru Olahraga Tewas Dikeroyok Sopir Angkot
A
A
A
BANDUNG - Tatang Wiganda tewas setelah dikeroyok orang tak dikenal di jalan A. H. Nasution Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Senin (22/8/2016) sore.
Guru olahraga di SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung itu menemui ajal selepas pulang mengajar renang.
Berdasarkan keterangan adik sepupu korban, Acep Rohendi, sepulangnya dari renang bersama murid-muridnya, Tatang secara tak sengaja menyenggol sebuah angkot.
Tak terima dengan hal itu, supir angkot mengeroyok korban yang dilakukan bersama dua rekannya.
"Bahkan Tatang sempat ditusuk berkali-kali dan yang satunya ada yang kena ulu hati. Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi bercucuran darah," ungkapnya kepada wartawan di Rumah Sakit Santo Yusuf Jalan Cikutra Kota Bandung tempat dimana korban mendapatkan pertolongan pertama.
Pria berusia 44 tahun tersebut mengemukakan, Tatang menghembuskan nafas terakhir saat perawatan di RS Santo Yusuf. "Kemudian almarhum dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan visum," sebutnya.
Insiden pengeroyokan yang menewaskan warga Babakan Haji Tamim, RT 01 RW 13 Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus. "Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, pelakunya diduga berjumlah tiga orang," kata Yusri.
Dari keterangan para saksi di lokasi kejadian, sambungnya, korban saat itu dikeroyok oleh tiga orang tidak dikenal.
Saat itu salah seorang petugas Dishub sempat melerainya. "Petugas retribusi (dishub) sempat melerai. Namun saksi tidak sanggup menahannya," terangnya.
Dia menjelaskan, saat itu korban berlari dan para pelaku mengejarnya. Kemudian korban terlihat sudah tergeletak. Kemudian oleh warga dilarikan ke RS Santo Yusuf.
"Saat ini Reskrim Polrestabes Bandung masih melakukan penyelidikan untuk memburu para pelaku," pungkasnya.
Guru olahraga di SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung itu menemui ajal selepas pulang mengajar renang.
Berdasarkan keterangan adik sepupu korban, Acep Rohendi, sepulangnya dari renang bersama murid-muridnya, Tatang secara tak sengaja menyenggol sebuah angkot.
Tak terima dengan hal itu, supir angkot mengeroyok korban yang dilakukan bersama dua rekannya.
"Bahkan Tatang sempat ditusuk berkali-kali dan yang satunya ada yang kena ulu hati. Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi bercucuran darah," ungkapnya kepada wartawan di Rumah Sakit Santo Yusuf Jalan Cikutra Kota Bandung tempat dimana korban mendapatkan pertolongan pertama.
Pria berusia 44 tahun tersebut mengemukakan, Tatang menghembuskan nafas terakhir saat perawatan di RS Santo Yusuf. "Kemudian almarhum dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan visum," sebutnya.
Insiden pengeroyokan yang menewaskan warga Babakan Haji Tamim, RT 01 RW 13 Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus. "Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, pelakunya diduga berjumlah tiga orang," kata Yusri.
Dari keterangan para saksi di lokasi kejadian, sambungnya, korban saat itu dikeroyok oleh tiga orang tidak dikenal.
Saat itu salah seorang petugas Dishub sempat melerainya. "Petugas retribusi (dishub) sempat melerai. Namun saksi tidak sanggup menahannya," terangnya.
Dia menjelaskan, saat itu korban berlari dan para pelaku mengejarnya. Kemudian korban terlihat sudah tergeletak. Kemudian oleh warga dilarikan ke RS Santo Yusuf.
"Saat ini Reskrim Polrestabes Bandung masih melakukan penyelidikan untuk memburu para pelaku," pungkasnya.
(nag)