Penarik Becak Tewas Ditikam Belati oleh Pengangguran
A
A
A
PALEMBANG - Satu jam usai melakukan aksi pembunuhan, Mat (23), warga Jalan Talang Andong, RT 28/03, Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, akhirnya menyerah ditangan aparat Polsek Mariana, Senin (22/8/2016).
Pemuda pengangguran ini ditangkap dikediamannya saat besiap-siap hendak kabur usai membunuh korban Usman (57), tetangganya yang berprofesi sebagai penarik becak.
Kapolsek Mariana, AKP Nazirudin mengatakan Mat ditangkap, setelah pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban yang mengatakan jika Usman sudah meninggal dunia usai ditusuk oleh tersangka.
Ketika itu, polisi langsung bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Termasuk juga memeriksa saksi-saksi.
Setelah mengumpulkan bukti-bukti, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka.
"Berbekal bukti-bukti yang ditemukan di lapangan, kita langsung menangkap tersangka dikediamannya," ungkap Nazirudin.
Menurut Kapolsek, peristiwa berdarah itu bermula dari selisih paham antara korban dan tersangka.
Saat itu, sempat terjadi cekcok mulut antara keduanya. Diduga kesal, tersangka pun akhirnya menikamkan belati yang memang sudah dipersiapkannya.
"Korban mengalami luka tusuk di bagian rusuk sebelah kiri, dan tiga luka sayatan di bagian dada dan perut. Korban, meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit," terangnya.
Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah senjata tajam jenis sangkur, yang digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa korban.
"Tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ancamannya 15 tahun penjara," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Mat mengatakan, pembunuhan yang dilakukannya tersebut lantaran kekesalannya dengan korban.
Sebab, menurut tersangka, korban kerap kali menggoda dan mengejek kakak perempuannya yang mengalami gangguan jiwa.
"Dia sering mengejek kakak saya. Saya tidak terima itu. Ketika saya menanyakan hal itu, dia marah, makanya saya habisi," ujar tersangka.
Sedangkan Ayuna (50), Istri korban tak menyangka jika suaminya tewas dengan cara tragis.
Dia meminta agar polisi menghukum tersangka seberat-beratnya. "Saya tidak tahu masalah apa. Tiba-tiba dia (tersangka) datang dan marah-marah. Dia langsung menikam suami saya. Kami, hanya berdua saja di rumah ini, saya berharap polisi memberikan hukuman yang setimpalnya kepada tersangka," pungkasnya.
Pemuda pengangguran ini ditangkap dikediamannya saat besiap-siap hendak kabur usai membunuh korban Usman (57), tetangganya yang berprofesi sebagai penarik becak.
Kapolsek Mariana, AKP Nazirudin mengatakan Mat ditangkap, setelah pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban yang mengatakan jika Usman sudah meninggal dunia usai ditusuk oleh tersangka.
Ketika itu, polisi langsung bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Termasuk juga memeriksa saksi-saksi.
Setelah mengumpulkan bukti-bukti, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka.
"Berbekal bukti-bukti yang ditemukan di lapangan, kita langsung menangkap tersangka dikediamannya," ungkap Nazirudin.
Menurut Kapolsek, peristiwa berdarah itu bermula dari selisih paham antara korban dan tersangka.
Saat itu, sempat terjadi cekcok mulut antara keduanya. Diduga kesal, tersangka pun akhirnya menikamkan belati yang memang sudah dipersiapkannya.
"Korban mengalami luka tusuk di bagian rusuk sebelah kiri, dan tiga luka sayatan di bagian dada dan perut. Korban, meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit," terangnya.
Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah senjata tajam jenis sangkur, yang digunakan tersangka untuk menghabisi nyawa korban.
"Tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Ancamannya 15 tahun penjara," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Mat mengatakan, pembunuhan yang dilakukannya tersebut lantaran kekesalannya dengan korban.
Sebab, menurut tersangka, korban kerap kali menggoda dan mengejek kakak perempuannya yang mengalami gangguan jiwa.
"Dia sering mengejek kakak saya. Saya tidak terima itu. Ketika saya menanyakan hal itu, dia marah, makanya saya habisi," ujar tersangka.
Sedangkan Ayuna (50), Istri korban tak menyangka jika suaminya tewas dengan cara tragis.
Dia meminta agar polisi menghukum tersangka seberat-beratnya. "Saya tidak tahu masalah apa. Tiba-tiba dia (tersangka) datang dan marah-marah. Dia langsung menikam suami saya. Kami, hanya berdua saja di rumah ini, saya berharap polisi memberikan hukuman yang setimpalnya kepada tersangka," pungkasnya.
(nag)