Terhimpit Ekonomi, Siti Ingin Serahkan Anaknya ke Panti Asuhan

Minggu, 21 Agustus 2016 - 01:03 WIB
Terhimpit Ekonomi, Siti...
Terhimpit Ekonomi, Siti Ingin Serahkan Anaknya ke Panti Asuhan
A A A
PURWAKARTA - Seorang ibu asal Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut berniat menyerahkan kedua anak kandunya yang masih balita ke panti asuhan, lantaran terbelit faktor ekonomi.

Wanita berusia 29 tahun bernama Siti Jamilah ini mengaku sudah tidak sanggup lagi membiayai kebutuhan anak kandungnya.

Keputusanya itu diambil setelah suaminya yang merupakan warga Kabupaten Purwakarta meninggalkanya tanpa ada alasan yang jelas.

Siti dan kedua anak kandungnya yang masing-masing berusia 1 tahun dan 4 tahun itu saat ini berada di Kabupaten Purwakarta.

Kedatangannya Siti ke Purwakarta bermaksud menyusul suaminya yang bernama Yanto (45), namun tidak ditemukan.

Pasalnya ia tidak tahu alamat lengkap lelaki yang dua tahun lalu menikahinya tersebut. Lelaki itu kata Siti tinggal di salah satu desa di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

"Jika memang betul suami meninggalkan saya. Saya ingin menyerahkan anak saya ke Panti Asuhan. Saya bingung harus bagimana lagi karena sudah tidak punya tempat tinggal dan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Siti dengan logat sundanya yang kental sambil menangis, Minggu (21/8/2016).

Siti dan kedua orang anaknya dibawa oleh warga Minggu malam ke Kantor Koramil Plered. Mereka bertiga ditemukan warga tengah menelusuri jalan raya di Desa Cibogogirang, Kecamatan Plered.

Warga merasa iba melihat Ibu dan dua orang anaknya yang masih balita itu. Anaknya yang masih satu tahun digendong sementara anak sulungnya yang empat tahun berjalan kaki.

"Mereka tampak kelelahan sekali. Setiap bertemu orang di jalan, Ibu itu (Siti) selalu bertanya sambil menujukan secuil foto laki-laki berukuran 3x4cm yang menurutnya suaminya tersebut. Foto suaminya itu menempel di selembar kertas sertifikat tanda kelulusan kursus menjahit," ujar ujang Aziz (30) salah seorang warga Cibogogirang yang membawa Siti dan dua anaknya ke Kantor Koramil Plered.

Kepada warga Siti mengaku, foto suaminya itu merupakan foto satu-satunya yang dia miliki. Dia sudah tiga bulan menetap di rumah kontarakannya yang ada di Cicalengka, Bandung. "Katanya dari Garut dia diusir, dan saat ini tinggal di Cicalengka,"ujar Ujang.

Warga, kata Ujang, tidak mau tahu bagimana dan seperti apa sehingga Ibu dan anak itu bisa mengalami persoalan sepelik itu.

Yang warga merasa kasian adalah dua orang anaknya yang saat itu tanpak ke lelahan. Bahkan anaknya yang berusia empat tahun terus menerus merengek ingin tidur dan lapar ingin makan.

Sementara itu, Siti mengaku bingung mau pulang ke mana, karena dua hari lagi rumah kontrakannya yang ada di Cicalengka sudah habis dan harus segera pindah.

Sementara uang sudah tidak punya. Yang membuat dirinya bingung adalah anaknya yang masih balita. Siti beralasan menyerahkan anaknya ke panti asuhan adalah jalan yang terbaik, dibanding kedua anaknya harus bersamanya.

"Yang penting anak saya. Anak saya bisa makan. Kalau saya, biarin mau terjadi apa-apa juga. Yang penting anak saya bisa sehat dan bisa makan," pungkasnya dengan mata berkaca-kaca.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)