Kaligrafi Arab Terbuat dari Sampah Karya Siswa SMKN 1 Demak

Selasa, 16 Agustus 2016 - 07:17 WIB
Kaligrafi Arab Terbuat...
Kaligrafi Arab Terbuat dari Sampah Karya Siswa SMKN 1 Demak
A A A
DEMAK - Fungsi hiasan dinding salah satunya adalah memperindah ruangan. Tak jarang, hiasan dinding ini dipilih bukan hanya bentuknya saja, melainkan juga bahan baku yang digunakan.

Biasanya, bahan baku yang mahal akan menghasilkan karya yang bagus pula. Sehingga jika dipajang akan memberikan nuansa yang berbeda dibanding hanya sebuah ornamen murahan.

Namun, di Kabupaten Demak ada hiasan dinding berupa kaligrafi yang dibuat dari bahan bekas atau sampah. Selain unik, karya ini memiliki nilai seni yang cukup artistik. Ya, kaligrafi arab ini merupakan ide kreatif dari SMKN 1 Demak.

Kaligrafi buah tangan siswa-siswi ini memang berbahan baku dari barang yang tak terpakai. Diantaranya cangkang telur, kain, dan pecahan kaca.

"Saya tidak membayangkan sebelumnya, jika barang-barang bekas di sekitar kita, akan menjadi karya seni yang luar biasa kalau kita olah," kata Bambang Prasetyawan, Guru seni dan budaya SMKN 1 Demak.

Cara membuat kaligrafi, paparnya, kali pertama menggunakan kanvas sebagai dasar. Selanjutnya, digoreskan tulisan arab yang diinginkan, untuk kemudian ditempel cangkang telur yang sudah pecah berukuran kecil.

"Tinggal pilih pakai cangkang, kajn atau kaca. Memang terlihat sederhana, tapi perlu latian dan membiasakan," lanjutnya.

Untuk bisa membuat kaligrafi ini, tiap siswa membutuhkan waktu satu sampai dua minggu. Satu minggunya bisa melakukan pertemuan satu sampai tiga kali.

"Terpenting menguasai bentuk atau jenis kaligrafi arab. Soal proses pembuatan selanjutnya lebih mudah, tinggal pasang dan lem," ungkapnya.

Kaligrafi yang diproduksi dipasarkan secara mandiri oleh siswa, atau dibantu pihak sekolahan terutama saat ada pameran. Harga kaligrafi dibanderok hanya sekitar Rp400.000 per buah.

Sulistyorini, Guru Kesiswaan SMKN 1 Demak menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk pembekalan bagi siswa di bidang keterampilan.

"Bukan hanya kaligrafi, siswa juga memproduksi lukisan boneka dan lain-lain, yang hampir semuanya berbahan baku limbah atau sampah," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)