Belum Usung Risma, PDIP: Tergantung Dinamika Politik DKI
Jum'at, 12 Agustus 2016 - 18:40 WIB

Belum Usung Risma, PDIP: Tergantung Dinamika Politik DKI
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih membuka peluang untuk mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Pilgub DKI Jakarta 2017. Sosok yang akan diusung bergantung kepada dinamika politik di Ibu Kota.
"Sampai saat ini belum ada keputusan (mengusung Risma). Jakarta sangat dinamis dan juga akan bergantung dari dinamika politik yang ada di DKI Jakarta," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).
Menurut Hasto, PDIP telah mempersiapkan berbagai skenario politik untuk menghadirkan pemimpin yang terbaik bagi seluruh daerah.
Untuk Pilgub DKI Jakarta, setidaknya PDIP menyiapkan tiga skenario di antaranya, pertama mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat untuk kembali maju.
"Untuk opsi pertama ini, membutuhkan kerendahan hati untuk mencermati suara arus bawah," kata Hasto.
Kedua, mengusung calon gubernur yang telah melalui proses penjaringan di DPD PDIP DKI Jakarta, yang kini telah mengerucut menjadi enam nama. Sedangkan opsi ketiga, melahirkan pemimpin alternatif yang merupakan hasil jawaban dari hasil pemetaan politik.
"Tentu saja opsi akan mengerucut dengan dinamika politik yang ada termasuk mempertimbangkan nama-nama figur yang disuarakan publik," kata Hasto.
"Sampai saat ini belum ada keputusan (mengusung Risma). Jakarta sangat dinamis dan juga akan bergantung dari dinamika politik yang ada di DKI Jakarta," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).
Menurut Hasto, PDIP telah mempersiapkan berbagai skenario politik untuk menghadirkan pemimpin yang terbaik bagi seluruh daerah.
Untuk Pilgub DKI Jakarta, setidaknya PDIP menyiapkan tiga skenario di antaranya, pertama mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat untuk kembali maju.
"Untuk opsi pertama ini, membutuhkan kerendahan hati untuk mencermati suara arus bawah," kata Hasto.
Kedua, mengusung calon gubernur yang telah melalui proses penjaringan di DPD PDIP DKI Jakarta, yang kini telah mengerucut menjadi enam nama. Sedangkan opsi ketiga, melahirkan pemimpin alternatif yang merupakan hasil jawaban dari hasil pemetaan politik.
"Tentu saja opsi akan mengerucut dengan dinamika politik yang ada termasuk mempertimbangkan nama-nama figur yang disuarakan publik," kata Hasto.
(mhd)