Diguyur Hujan, Ratusan Rumah di Katingan Terendam Banjir
A
A
A
KALIMANTAN TENGAH - Curah hujan yang tinggi di sebagian besar wilayah utara Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebabkan air Sungai Katingan meluap ke permukiman warga. Akibatnya, ratusan rumah warga di sejumlah wilayah kecamatan di Katingan tergenang.
Informasi yang didapat pada Senin (25/7/2016) permukiman warga yang tergenang meliputi Kecamatan Katingan Tengah yakni di Desa Samba Danum dan Samba Bakumpai.
Kemudian, Kecamatan Katingan Hilir terjadi di Kelurahan Kasongan Lama terutama permukiman di pinggiran sungai seperti di Kuluk Pata, Kampung Banjar dan Bawah Jembatan.
Menurut Abah Robi warga Kota Kasongan, luapan air Sungai Katingan sudah merendam lahan di pinggiran sungai selama tiga hari. Sehingga tanaman di kebun masyarakat banyak yang mati.
"Sudah tiga hari yang lalu di pinggiran sungai sudah terendam air luapan ," kata Abah Robi, di rumahnya.
Dampak lain akibat tingginya volume air sungai Katingan, kata dia, arus sungai sangat deras, sehingga warga yang menghuni lanting (rumah apung) harus waspada memperhatikan tali temali agar tetap kuat menahan terjangan arus sungai.
Ia mengaku harus waspada menjaga keramba ikan yang digunakan untuk membudidayakan ikan jenis Nila dan Mas.
Pasalnya, karena derasnya arus air sungai, dikawatirkan keramba-keramba ikan dapat rusak.
"Keramba yang saya punya sebanyak sembilan, kalau sampai keramba ini rusak atau hanyut karena arus sungai bisa rugi besar karena ikan-ikan bisa banyak yang lepas. Makanya terus kita jaga, apalagi mengingat kondisi air sungai yang tampaknya belum menurun," pungkasnya.
Informasi yang didapat pada Senin (25/7/2016) permukiman warga yang tergenang meliputi Kecamatan Katingan Tengah yakni di Desa Samba Danum dan Samba Bakumpai.
Kemudian, Kecamatan Katingan Hilir terjadi di Kelurahan Kasongan Lama terutama permukiman di pinggiran sungai seperti di Kuluk Pata, Kampung Banjar dan Bawah Jembatan.
Menurut Abah Robi warga Kota Kasongan, luapan air Sungai Katingan sudah merendam lahan di pinggiran sungai selama tiga hari. Sehingga tanaman di kebun masyarakat banyak yang mati.
"Sudah tiga hari yang lalu di pinggiran sungai sudah terendam air luapan ," kata Abah Robi, di rumahnya.
Dampak lain akibat tingginya volume air sungai Katingan, kata dia, arus sungai sangat deras, sehingga warga yang menghuni lanting (rumah apung) harus waspada memperhatikan tali temali agar tetap kuat menahan terjangan arus sungai.
Ia mengaku harus waspada menjaga keramba ikan yang digunakan untuk membudidayakan ikan jenis Nila dan Mas.
Pasalnya, karena derasnya arus air sungai, dikawatirkan keramba-keramba ikan dapat rusak.
"Keramba yang saya punya sebanyak sembilan, kalau sampai keramba ini rusak atau hanyut karena arus sungai bisa rugi besar karena ikan-ikan bisa banyak yang lepas. Makanya terus kita jaga, apalagi mengingat kondisi air sungai yang tampaknya belum menurun," pungkasnya.
(nag)