Aroma Busuk Mayat Tarsan Tercium hingga Pemukiman Warga
A
A
A
KARAWANG - Setelah satu bulan tenggelam di saluran irigasi besar di KW 6 Kepuh, akhirnya jasad Tarsan (64) berhasil ditemukan, di bawah jembatan Bodas, Dusun Krajan Desa Kalangsari, Kecamatan Rengas Dengklok.
Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dengan baunya sangat menyengat. Warga yang mencoba untuk melakukan evakuasi sempat membatalkan, karena tidak kuat menahan bau.
Akhirnya, mayat berhasil diangkat dari saluran irigasi setelah petugas kepolisian datang dan melakukan evakuasi. Mayat langsung dibungkus kantong mayat, dan dilarikan ke RSUD oleh polisi.
Polisi tidak mau berlama-lama karena aroma bau busuk yang menyebar hingga sampai ke pemukiman warga. "Baunya membuat kita mau muntah, mungkin karena sudah terlalu lama tenggelam," kata Asep, salah seorang warga, Kamis (21/7/2016).
Menurut Asep, penemuan mayat bermula dari keresahan warga Dusun Krajan, pada Rabu malam yang mencium bau bangkai. Namun saat dicari sumbernya, warga belum ditemukan. Alhasil, warga menyangka bau tersebut dari bangkai binatang.
"Iya, kita tidak menyangka jika bau yang kita cium itu berasal dari mayat, tadinya mengira bangkai binatang saja," katanya.
Menurut Asep, setelah dilakukan pencarian hingga Kamis subuh, warga baru mengetahui jika ada mayat sedang mengambang di bawah jembatan Bodas.
"Warga tadinya bermaksud untuk mengangkat mayat tersebut, namun tidak jadi karena tidak kuat menahan bau. Jadi kita lapor polisi, dan akhirnya bisa diangkat ke atas," katanya.
Tarsan merupakan warga Kepuh yang sebulan lalu tenggelam di saluran irigasi besar KW 6 saat sedang mandi. Saat itu, Tim SAR melakukan pencarian terhadap korban.
Setelah hampir satu minggu dilakukan pencarian belum ditemukan, akhirnya upaya pencarian tersebut dihentikan. Diduga korban terbawa arus hingga mayatnya hanyut sampai ke wilayah Rengas Dengklok.
Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dengan baunya sangat menyengat. Warga yang mencoba untuk melakukan evakuasi sempat membatalkan, karena tidak kuat menahan bau.
Akhirnya, mayat berhasil diangkat dari saluran irigasi setelah petugas kepolisian datang dan melakukan evakuasi. Mayat langsung dibungkus kantong mayat, dan dilarikan ke RSUD oleh polisi.
Polisi tidak mau berlama-lama karena aroma bau busuk yang menyebar hingga sampai ke pemukiman warga. "Baunya membuat kita mau muntah, mungkin karena sudah terlalu lama tenggelam," kata Asep, salah seorang warga, Kamis (21/7/2016).
Menurut Asep, penemuan mayat bermula dari keresahan warga Dusun Krajan, pada Rabu malam yang mencium bau bangkai. Namun saat dicari sumbernya, warga belum ditemukan. Alhasil, warga menyangka bau tersebut dari bangkai binatang.
"Iya, kita tidak menyangka jika bau yang kita cium itu berasal dari mayat, tadinya mengira bangkai binatang saja," katanya.
Menurut Asep, setelah dilakukan pencarian hingga Kamis subuh, warga baru mengetahui jika ada mayat sedang mengambang di bawah jembatan Bodas.
"Warga tadinya bermaksud untuk mengangkat mayat tersebut, namun tidak jadi karena tidak kuat menahan bau. Jadi kita lapor polisi, dan akhirnya bisa diangkat ke atas," katanya.
Tarsan merupakan warga Kepuh yang sebulan lalu tenggelam di saluran irigasi besar KW 6 saat sedang mandi. Saat itu, Tim SAR melakukan pencarian terhadap korban.
Setelah hampir satu minggu dilakukan pencarian belum ditemukan, akhirnya upaya pencarian tersebut dihentikan. Diduga korban terbawa arus hingga mayatnya hanyut sampai ke wilayah Rengas Dengklok.
(san)