Ini Reaksi Bupati Gunungkidul Soal Usaha Angkringan Putrinya

Jum'at, 15 Juli 2016 - 19:29 WIB
Ini Reaksi Bupati Gunungkidul...
Ini Reaksi Bupati Gunungkidul Soal Usaha Angkringan Putrinya
A A A
GUNUNGKIDUL - Putri kedua Bupati Gunungkidul Badingah, Yune Prana Elzuhriya yang memilih usaha kelas trotoar, yaitu angkringan. Ternyata Yune membuka usaha tersebut tanpa izin sang ibu, Badingah yang notabene Bupati Gunungkidul.

Namun Bupati Badingah mengaku tidak malu dengan aktivitas anaknya berjualan angkringan di Jalan Kenanga, Dusun Purbosari, Wonosari tersebut. Dia justru ingin mendidik anak-anaknya mandiri dan tidak tergantung pada orangtua.

”Ini bentuk pendidikan juga. Anak-anak memang harus mandiri, upaya berihtiar banyak jalan, kalau ditekuni dan disyukuri, hasilnya kan barokah dan bisa untuk kebutuhan keluarga,” ucapnya.

Sementara itu sang putri bupati Yune Prana Elzuhriya mengaku benar-benar berusaha keras untuk membuka usaha angkringan batik yang dirintisnya bersama suaminya sejak 26 Mei lalu.

”Saya memang sebelumnya tidak meminta izin Mamah (panggilan Yune kepada Badingah). Namun setelah mulai buka, saya baru memberitahukan kalau saya buka usaha angkringan,” ungkap Yune kepada Sindonews.com.

Awalnya diapun ragu-ragu untuk memberitahukan usaha yang tidak elit ini kepada ibunya. Dia takut kalau Badingah justru malu atau marah.

Namun ternyata dia justru mendapatkan support luar biasa dari Badingah. ”Mamah ternyata tidak marah dan mengatakan, sebagai umat wajib berusaha dengan cara-cara yang halal. Dan usaha angkringan ini adalah usaha halal, dilanjutkan saja,” ucapnya menirukan sang ibu.

Diakuinya hasil usaha angkringan memang kecil. Namun kalau dilihat dari prosentase modal, maka prosentase hasilnya juga cukup besar.

Untuk itu dengan hasil kecil tersebut Yune tetap mengaku menikmatinya. Semua dilakukan atas dasar kemandirian dan tidak memanfaatkan posisi ibunya sebagai bupati.

”Saya pun akan membuka cabang lagi. Namun masih akan melihat lokasi juga. Tidak hanya di Wonosari namun juga di Yogya,” ucapnya.

Guna memberikan rasa nyaman dan suasana asyik dan tenang, berbagai konseppun diterapkan guna menambah nilai sebuah angkringan.

Di Pintu masuk misalnya, sebuah lampu petromak dipasang dengan diganti lampu led dengan warna Warm. Begitu juga dengan meja beralaskan batik juga digunakan sebagai meja untuk makan para penikmat angkringan di Wonosari.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)