Meriam Tradisional Meledak di Kirab Budaya, Satu Peserta Tewas

Kamis, 14 Juli 2016 - 18:44 WIB
Meriam Tradisional Meledak...
Meriam Tradisional Meledak di Kirab Budaya, Satu Peserta Tewas
A A A
GUNUNGKIDUL - Agenda Kirab Budaya yang menampilkan berbagai kostum masyarakat Desa Kepek, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Kamis (14/7/2016) berujung duka.

Seorang warga justru tewas mengenaskan karena terkena ledakan meriam tradisional atau dikenal dengan istilah long yang dibawa menggunakan mobil pikap.

Informasi yang himpun menyebutkan, peristiwa nahas yang merenggut nyawa Wantoyo, (29) warga Dusun Ngepung, Desa Kepek ini bermula ketika korban bersama beberapa rekannya membuat meriam tradisional dan digunakan untuk kirab.

Selama perjalan dia membunyikan meriam yang dibuat dari pipa dan menggunakan bahan karbit tersebut.

Untuk memudahkan meriam menyala, Korban pun nekat membawa tabung gas karbit yang biasa digunakan untuk las. Tabung gas digunakan untuk memberikan gas ke meriam tradisional dan dibunyikan.

Namun sayang, korban ternyata lupa menutup gas tersebut dan justru aliran api kembali ke tabung sehingga membuat tabung gas meledak.

Suara keras pun terdengar memekakkan telinga. Tubuh Wantoyo langsung terpental dengan luka bakar di bagian muka dan lehernya. Rahangnya patah akibat ledakan keras dari mobil pikap tersebut.

Menurut Teguh yang juga rekan korban, rakitan yang ditaruh di sebuah mobil pikap ini sengaja dibuat dia bersama korban untuk memeriahkan kirab.

"Waktu itu saya juga kaget karena ledakan keras justru muncul dari tabung, tubuh teman saya terbakar di bagian muka dan terpental karena ledakan cukup keras," ujarnya.

Diapun mengaku menyesal dengan kejadian tersebut. Dirinya tidak mengira meriam tradisiona itu justru merenggut nyawa temannya.

Kapolsek Saptosari AKP Waluyo Wintoro menagatakn pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab meledaknya tabung gas karbit tersebut.

Namun dari keterangan awal, besar kemungkinan tabung gas tidak ditutup setelah aliran gas dimasukkan ke dalam lubang di meriam tradisional.

"Karena tabung gas yang meledak, ban serep mobil pun lepas hingga velgnya juga lepas. Suaranya memang sangat kuat sehingga mengenai muka korban," ulasnya.

Saat ini, korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. "Tadi memang sempat dibawa ke rumah sakit Wonosari, namun nyawanya tidak tertolong. Kita sudah periksa dan ini murni karena kelalaian dalam menghidupkan meriam tradisional," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)