Pemkab Karawang Bantu Biaya Perawatan Bocah Obesitas
A
A
A
KARAWANG - Arya Permana, bocah kelas 3 SDN Cipurwasari 1, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, yang mengalami obesitas hingga berat badannya mencapai hampir dua kuintal (192 kilogram), akhirnya mendapat bantuan dari Pemkab Karawang untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengantarkan langsung anak berusia 10 tahun ini ke RSHS.
"Kita berupaya membantu agar berat badannya bisa kembali normal. Kita juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan juga pihak rumah sakit untuk bersama-sama menangani masalah ini agar bisa kita tanggulangi," kata Cellica seusai mengantarkan Arya di RSHS Bandung, Senin (11/7/2016).
Menurut Cellica, Arya Permana harus ditangani serius oleh tim medis agar berat badannya kembali normal. Meski sudah ada BPJS yang menanggung biaya perawatan Arya, Pemkab Karawang dan Pemprov juga akan menanggung biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS.
"Kalau dari keterangan pihak rumah sakit memang ada biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS, makanya kita memastikan pihak rumah sakit kalau biaya tersebut akan ditanggung oleh kita," katanya.
Sementara itu Ketua Tim Penanganan Pasien Arya, dr. Julistyo TB. Djais, mengatakan, untuk menangani Arya pihaknya membentuk tim berjumlah 13 orang yang diambil dari beberapa divisi rumah sakit di antaranya gizi anak, endokrin anak, tumbuh kembang anak, patologi klinik, radiologi, bedah anak, ortopedi, psikiatri anak, gizi, dan rehabilitasi medik.
"Tim ini nantinya akan melakukan kajian medis terkait dengan masalah arya dari berbagai aspek," kata Julistyo.
Menurut Julistyo, kasus Arya memang berbeda dengan kasus obesitas lainnya karena bobotnya lebih besar dari usia yang normal. Umumnya penderita obesitas mengalami pertambahan berat badan 60 lebih besar dari berat badan norma. Khusus untuk Arya mengalami kelebihan berat badan mencapai 150 kilogram dari berat normal.
"Kalau melihat kondisinya memang ini lebih khusus karena beratnya sudah luar biasa besarnya," katanya.
Sementara itu, Ibunda Arya, Rokayah mengatakan, sejak lahir hingga usia 7 tahun, kondisi tubuh Arya normal seperti anak lainnya. Namun sejak usia 8 tahun ada kelainan dalam pertumbuhan Arya berangsur-angsur terus membesar.
Melihat perkembangan tubuh Arya seperti tidak normal dibandingkan teman sebayanya keluarga langsung memeriksa kondisi kesehatan Arya ke rumah sakit swasta di Jakarta. Hasil pemeriksaan menurut dokter yang memeriksa Arya dalam kondisi sehat, namun berat tubuhnya terus bertambah hingga saat ini mencapai 192 kg.
"Padahal kalau makan seperti yang lainnya normal sehari tiga kali dan porsinya juga tidak banyak, tapi berat badannya terus naik," kata Rokayah.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengantarkan langsung anak berusia 10 tahun ini ke RSHS.
"Kita berupaya membantu agar berat badannya bisa kembali normal. Kita juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan juga pihak rumah sakit untuk bersama-sama menangani masalah ini agar bisa kita tanggulangi," kata Cellica seusai mengantarkan Arya di RSHS Bandung, Senin (11/7/2016).
Menurut Cellica, Arya Permana harus ditangani serius oleh tim medis agar berat badannya kembali normal. Meski sudah ada BPJS yang menanggung biaya perawatan Arya, Pemkab Karawang dan Pemprov juga akan menanggung biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS.
"Kalau dari keterangan pihak rumah sakit memang ada biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS, makanya kita memastikan pihak rumah sakit kalau biaya tersebut akan ditanggung oleh kita," katanya.
Sementara itu Ketua Tim Penanganan Pasien Arya, dr. Julistyo TB. Djais, mengatakan, untuk menangani Arya pihaknya membentuk tim berjumlah 13 orang yang diambil dari beberapa divisi rumah sakit di antaranya gizi anak, endokrin anak, tumbuh kembang anak, patologi klinik, radiologi, bedah anak, ortopedi, psikiatri anak, gizi, dan rehabilitasi medik.
"Tim ini nantinya akan melakukan kajian medis terkait dengan masalah arya dari berbagai aspek," kata Julistyo.
Menurut Julistyo, kasus Arya memang berbeda dengan kasus obesitas lainnya karena bobotnya lebih besar dari usia yang normal. Umumnya penderita obesitas mengalami pertambahan berat badan 60 lebih besar dari berat badan norma. Khusus untuk Arya mengalami kelebihan berat badan mencapai 150 kilogram dari berat normal.
"Kalau melihat kondisinya memang ini lebih khusus karena beratnya sudah luar biasa besarnya," katanya.
Sementara itu, Ibunda Arya, Rokayah mengatakan, sejak lahir hingga usia 7 tahun, kondisi tubuh Arya normal seperti anak lainnya. Namun sejak usia 8 tahun ada kelainan dalam pertumbuhan Arya berangsur-angsur terus membesar.
Melihat perkembangan tubuh Arya seperti tidak normal dibandingkan teman sebayanya keluarga langsung memeriksa kondisi kesehatan Arya ke rumah sakit swasta di Jakarta. Hasil pemeriksaan menurut dokter yang memeriksa Arya dalam kondisi sehat, namun berat tubuhnya terus bertambah hingga saat ini mencapai 192 kg.
"Padahal kalau makan seperti yang lainnya normal sehari tiga kali dan porsinya juga tidak banyak, tapi berat badannya terus naik," kata Rokayah.
(zik)