Hati-hati Melintas di Tol Solo-Ngawi, Perhatikan Beberapa Hal Ini
A
A
A
KARANGANYAR - Tol Trans Jawa Ruas Solo-Kertosono bakal dioperasikan mulai H-7 Lebaran. Pengoperasian dilakukan dari Klodran Colomadu hingga Pungkruk, Kabupaten Sragen, dengan panjang 25 kilometer.
Meski sudah bisa dioperasikan, namun ruas tol tersebut masih banyak kekurangan di sana sini. Sehingga, para pemudik yang menggunakan ruas tol tersebut harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hasil pantauan di lapangan, kekurangan yang paling menonjol di ruas tersebut adalah tidak adanya penerangan sama sekali di ruas jalan. Belum adanya penerangan disebabkan karena jalan tol masih dalam tahap pembangunan.
Dengan demikian, pengoperasiannya tidak bisa dilakukan hingga malam hari. Kekurangan berikutnya adalah minimnya rambu petunjuk arah yang ada di jalan tersebut.
Para pengguna jalan harus cermat untuk mengikuti arahan petugas yang disiapkan di sepanjang jalur tersebut. Jika tidak dikhawatirkan, pengendara justru tersesat dan masuk ke jalur yang tidak direkomendasikan.
Bahkan, di sepanjang jalur tersebut juga tidak terdapat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umim (SPBU). Pengguna jalan alangkah lebih baiknya mengisi penuh tanki BBM kendaraan masing-masing sebelum masuk ke ruas tol tersebut.
Selain itu, kekurangan yang lain terletak pada minimnya pembatas jalan, serta tipisnya cor di beberapa titik jalan.
Pelaksana Proyek Ruas Tol Solo Ngawi Sarjani mengatakan, karena sifatnya sementara, beberapa titik jalan hanya memiliki ketebalan sekitar enam sentimeter. Dengan demikian hanya kendaraan roda empat pribadi yang bisa melintas di ruas tersebut.
Sedangkan jika dipaksakan untuk dilalui kendaraan yang lebih besar, dikhawatirkan cor sementara bakal rusak. "Pajangnya cor sementara sekitar 3,9 kilometer dari total 25 kilometer yang bisa dilalui oleh pemudik," katanya, Senin (27/6/2016).
Sedangkan untuk masalah rambu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika di beberapa Kabupaten Kota terkait. Rambu sementara nantinya bakal disiapkan untuk membantu para pemudik yang melintas.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Karanganyar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suryo Wibowo mengaku, bakal menerjunkan personel di 15 titik persimpangan yang ada di jalur tersebut.
Persimpangan itu, menurutnya adalah titik pertemuan antara jalan umum baik antar desa atau antarkecamatan dengan ruas jalan tol. Selama ini, persimpangan itu belum ditutup secara permanen oleh pelaksana proyek.
Pasalnya, pembangunan masih berlangsung hingga beberapa tahun mendatang dengan alasan itulah penempatan petugas di 15 titik itu merupakan solusi yang efektif.
"Petugas akan mengarahkan dan mengatur lalu lintas di 15 titik yang ada, sehingga nantinya arus lalu lintas bisa lancar tanpa halangan berarti," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tol Solo-Ngawi bakal dioperasikan sepanjang 25 kilometer untuk memecah kemacetan saat arus mudik mendatang. Pengoperasian itu dilakukan sementara waktu melihat kondisi pada jalur utama Solo-Surabaya. Pengoperasian dilakukan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 Wib.
Meski sudah bisa dioperasikan, namun ruas tol tersebut masih banyak kekurangan di sana sini. Sehingga, para pemudik yang menggunakan ruas tol tersebut harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hasil pantauan di lapangan, kekurangan yang paling menonjol di ruas tersebut adalah tidak adanya penerangan sama sekali di ruas jalan. Belum adanya penerangan disebabkan karena jalan tol masih dalam tahap pembangunan.
Dengan demikian, pengoperasiannya tidak bisa dilakukan hingga malam hari. Kekurangan berikutnya adalah minimnya rambu petunjuk arah yang ada di jalan tersebut.
Para pengguna jalan harus cermat untuk mengikuti arahan petugas yang disiapkan di sepanjang jalur tersebut. Jika tidak dikhawatirkan, pengendara justru tersesat dan masuk ke jalur yang tidak direkomendasikan.
Bahkan, di sepanjang jalur tersebut juga tidak terdapat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umim (SPBU). Pengguna jalan alangkah lebih baiknya mengisi penuh tanki BBM kendaraan masing-masing sebelum masuk ke ruas tol tersebut.
Selain itu, kekurangan yang lain terletak pada minimnya pembatas jalan, serta tipisnya cor di beberapa titik jalan.
Pelaksana Proyek Ruas Tol Solo Ngawi Sarjani mengatakan, karena sifatnya sementara, beberapa titik jalan hanya memiliki ketebalan sekitar enam sentimeter. Dengan demikian hanya kendaraan roda empat pribadi yang bisa melintas di ruas tersebut.
Sedangkan jika dipaksakan untuk dilalui kendaraan yang lebih besar, dikhawatirkan cor sementara bakal rusak. "Pajangnya cor sementara sekitar 3,9 kilometer dari total 25 kilometer yang bisa dilalui oleh pemudik," katanya, Senin (27/6/2016).
Sedangkan untuk masalah rambu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika di beberapa Kabupaten Kota terkait. Rambu sementara nantinya bakal disiapkan untuk membantu para pemudik yang melintas.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Karanganyar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suryo Wibowo mengaku, bakal menerjunkan personel di 15 titik persimpangan yang ada di jalur tersebut.
Persimpangan itu, menurutnya adalah titik pertemuan antara jalan umum baik antar desa atau antarkecamatan dengan ruas jalan tol. Selama ini, persimpangan itu belum ditutup secara permanen oleh pelaksana proyek.
Pasalnya, pembangunan masih berlangsung hingga beberapa tahun mendatang dengan alasan itulah penempatan petugas di 15 titik itu merupakan solusi yang efektif.
"Petugas akan mengarahkan dan mengatur lalu lintas di 15 titik yang ada, sehingga nantinya arus lalu lintas bisa lancar tanpa halangan berarti," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tol Solo-Ngawi bakal dioperasikan sepanjang 25 kilometer untuk memecah kemacetan saat arus mudik mendatang. Pengoperasian itu dilakukan sementara waktu melihat kondisi pada jalur utama Solo-Surabaya. Pengoperasian dilakukan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 Wib.
(san)