Kembali Masuk Islam, Puluhan Eks Gafatar Mudik
Kembali Masuk Islam, Puluhan Eks Gafatar Mudik
A
A
A
BARITO SELATAN - Sebanyak 41 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang terdata di Kesbangpol Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng) 36 orang diantaranya sudah pulang kampung ke tempat asalnya di Pulau Jawa dan Lampung.
“Saat ini eks anggota Gafatar yang masih bertahan di Tetei Ipung, Desa Sababilah hanya sekitar lima orang, sisanya mudik” kata Kepala Kesbangpol Barsel, Liharfin, Minggu (26/6/2016).
Menurut Liharfin, mudiknya sejumlah eks anggota Gafatar dari Kabupaten berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini terjadi secara alami dari masing-masing Kepala Keluarga (KK) eks Gafatar.
“Mereka mulai pulang ke tempat asal, pascadilaksanakannya prosesi pengislaman kembali para eks Gafatar itu beberapa waktu lalu oleh Kemenag. Terlebih, pascaditangkapnya ketua umum Gafatar oleh pihak berwajib di Jakarta,” jelasnya.
Dia mengatakan, meski eks Gafatar sudah banyak yang pulang ke tempat asal, namun pihaknya terus mengawasi setiap pergerakan eks organisasi terlarang ini.
Yang pasti jelas, lanjut dia, langkah pengawasan dan pembinaan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu dari hasil inventarisir kesbangpol, menyangkut aset kekayaan yang dimiliki eks Gafatar selama mendiami kawasan Tetei Ipung Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan, yaitu sekitar Rp300 juta.
“Nilai aset sekitar Rp300an juta tersebut dihitung dari jumlah tanah dan bangunan yang dimiliki eks Gafatar termasuk motor yang mereka miliki," tandasnya.
“Saat ini eks anggota Gafatar yang masih bertahan di Tetei Ipung, Desa Sababilah hanya sekitar lima orang, sisanya mudik” kata Kepala Kesbangpol Barsel, Liharfin, Minggu (26/6/2016).
Menurut Liharfin, mudiknya sejumlah eks anggota Gafatar dari Kabupaten berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini terjadi secara alami dari masing-masing Kepala Keluarga (KK) eks Gafatar.
“Mereka mulai pulang ke tempat asal, pascadilaksanakannya prosesi pengislaman kembali para eks Gafatar itu beberapa waktu lalu oleh Kemenag. Terlebih, pascaditangkapnya ketua umum Gafatar oleh pihak berwajib di Jakarta,” jelasnya.
Dia mengatakan, meski eks Gafatar sudah banyak yang pulang ke tempat asal, namun pihaknya terus mengawasi setiap pergerakan eks organisasi terlarang ini.
Yang pasti jelas, lanjut dia, langkah pengawasan dan pembinaan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu dari hasil inventarisir kesbangpol, menyangkut aset kekayaan yang dimiliki eks Gafatar selama mendiami kawasan Tetei Ipung Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan, yaitu sekitar Rp300 juta.
“Nilai aset sekitar Rp300an juta tersebut dihitung dari jumlah tanah dan bangunan yang dimiliki eks Gafatar termasuk motor yang mereka miliki," tandasnya.
(sms)
Explore More