59 Orang Meninggal Akibat Bencana di Jawa Tengah
A
A
A
JAKARTA - Banjir dan longsor melanda di beberapa wilayah di Jawa Tengah dalam satu pekan terakhir. Longsor terjadi di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara.
Sementara di Kabupaten Rembang, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Banyumas diterjang bencana banjir. Banjir juga terjadi di Purworejo.
Setelah tujuh hari dilakukan pencarian korban longsor oleh Tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Kabupaten Purworejo, operasi dihentikan pada Jumat 24 Juni 2016 pukul 15.09 WIB.
Berdasarkan siaran pers Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat 24 Juni 2016,
Bupati Purworejo menyampaikan operasi pencarian oleh SAR, BPBD, relawan, TNI, Polriterhadap korban tanah longsor di Dusun Caok dan Dusun Donorati dihentikan.
Adapun total 43 orang meninggal akibat perstiwa itu, yaitu 39 meninggal akibat longsor dan empat meninggal karena banjir. Sementara tiga orang dinyatakan hilang, yakni di Desa Caok satu orang dan Desa Donorati dua orang. Dalam rapat antara bupati, muspida, camat, lurah, tokoh masyarakat dan ahli waris, menyatakan pihak keluarga mengikhlaskan korban yang masih hilang. (Baca juga: Temukan Korban ke-43, Evakuasi Longsor di Purworejo Dihentikan)
Bupati Purworejo telah menyatakan masa tanggap darurat selama 30 hari dari 19 Juni 2016 hingga 18 Juli 2016. Pengungsi 353 orang, yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok. Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan.
"Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp 15,73 miliar," kata Sutopo.
Sementara itu di Kebumen pada Kamis 23 Juni 2016 sekitar pukul 11.30 ditemukan dua korban longsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor sehingga tujuh korban meninggal akibat banjir dan longsor dan satu orang masih hilang.
Bupati Banjarnegara telah menetapkan masa tanggap darurat selama 30 hari dari 19 Juni 2016 hingga 18 Juli 2016. Di Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan.
Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, dan tiga orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.
"Dengan demikian maka total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Provinsi Jawa Tengah adalah 59 orang meninggal dunia, empat orang hilang, dan 22 orang luka-luka," kata Sutopo.
Sementara di Kabupaten Rembang, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Banyumas diterjang bencana banjir. Banjir juga terjadi di Purworejo.
Setelah tujuh hari dilakukan pencarian korban longsor oleh Tim Search and Rescue (SAR) gabungan di Kabupaten Purworejo, operasi dihentikan pada Jumat 24 Juni 2016 pukul 15.09 WIB.
Berdasarkan siaran pers Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat 24 Juni 2016,
Bupati Purworejo menyampaikan operasi pencarian oleh SAR, BPBD, relawan, TNI, Polriterhadap korban tanah longsor di Dusun Caok dan Dusun Donorati dihentikan.
Adapun total 43 orang meninggal akibat perstiwa itu, yaitu 39 meninggal akibat longsor dan empat meninggal karena banjir. Sementara tiga orang dinyatakan hilang, yakni di Desa Caok satu orang dan Desa Donorati dua orang. Dalam rapat antara bupati, muspida, camat, lurah, tokoh masyarakat dan ahli waris, menyatakan pihak keluarga mengikhlaskan korban yang masih hilang. (Baca juga: Temukan Korban ke-43, Evakuasi Longsor di Purworejo Dihentikan)
Bupati Purworejo telah menyatakan masa tanggap darurat selama 30 hari dari 19 Juni 2016 hingga 18 Juli 2016. Pengungsi 353 orang, yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok. Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan.
"Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp 15,73 miliar," kata Sutopo.
Sementara itu di Kebumen pada Kamis 23 Juni 2016 sekitar pukul 11.30 ditemukan dua korban longsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor sehingga tujuh korban meninggal akibat banjir dan longsor dan satu orang masih hilang.
Bupati Banjarnegara telah menetapkan masa tanggap darurat selama 30 hari dari 19 Juni 2016 hingga 18 Juli 2016. Di Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan.
Sedangkan di Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, dan tiga orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.
"Dengan demikian maka total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Provinsi Jawa Tengah adalah 59 orang meninggal dunia, empat orang hilang, dan 22 orang luka-luka," kata Sutopo.
(dam)