Sadis, Keponakan Bupati JR Saragih Dibunuh Pelajar SMA
A
A
A
SIMALUNGUN - Haposan Siahaan (28) keponakan Bupati Simalungun JR Saragih yang dilaporkan hilang ke pihak kepolisan sejak 31 Mei lalu akhirnya ditemukan tewas.
Jasad pegawai Universitas Efarina itu sudah terkubur di areal perladangan warga di Desa Dalig Raya,Kabupaten Simalungun, Rabu malam 8 Juni, kemarin.
Jasad Haposan berhasil ditemukan setelah polisi melakukan pelacakan terhadap orang yang terakhir berjumpa dengannya yakni remaja pria berinisial JG. Remaja yang masih berusia 16 tahun ini berstatus pelajar di SMA GKPS Raya, Kecamatan Raya.
Informasi yang diperoleh di instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih, Pematangsiantar terungkap korban diduga tewas setelah ditikam empat kali pada bagian perut dan dadanya oleh JG yang dikenalnya dari jaringan media sosial.
Korban dan pelaku sebelumnya melalui komunikasi telepon seluler sepakat bertemu di sekitar rumah nenek JG di Desa Dalig Raya.
Dalam pertemuan itu diduga terjadi perselisihan antara korban dan pelaku yang berujung tewasnya Haposan dengan tusukan senjata tajam. Informasi yang berkembang dalam pertemuan itu JG mendapat perlakuan tak senonoh dari Haposan Siahaan.
JG yang kalap lantas mendapati senjata tajam di sebuah gubuk di sekitar lokasi kejadian dan langsung menikam korban.
Usai membunuh, pelaku kemudian menggali sendiri lubang untuk mengubur korban di areal perladangan warga. Sebelum mengubur korban, pelaku sempat mengambil perhiasan dan telepon seluler milik korban.
Tak sampai disitu, Setelah mengubur korban, pelaku lalu membawa kabur sepeda motor Honda Vario nomor polisi BK 3751 BC milik Haposan. Sepeda motor itu lalu disembunyikan di belakang rumah neneknya.
Kasat Reskrim Polres Simalungin AKP Damos Aritonang yang ditemui di RSUD Dajsamen Saragih mengatakan, korban sebelumnya dilaporkan keluarga hilang dan ditemukan telah tewas dalam posisi terkubur di areal perladangan warga di Desa Dalig Raya.“Pelakunya sudah ditangkap masih diperiksa di Mapolres Simalungun,” ujar Damos.
Jasad pegawai Universitas Efarina itu sudah terkubur di areal perladangan warga di Desa Dalig Raya,Kabupaten Simalungun, Rabu malam 8 Juni, kemarin.
Jasad Haposan berhasil ditemukan setelah polisi melakukan pelacakan terhadap orang yang terakhir berjumpa dengannya yakni remaja pria berinisial JG. Remaja yang masih berusia 16 tahun ini berstatus pelajar di SMA GKPS Raya, Kecamatan Raya.
Informasi yang diperoleh di instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih, Pematangsiantar terungkap korban diduga tewas setelah ditikam empat kali pada bagian perut dan dadanya oleh JG yang dikenalnya dari jaringan media sosial.
Korban dan pelaku sebelumnya melalui komunikasi telepon seluler sepakat bertemu di sekitar rumah nenek JG di Desa Dalig Raya.
Dalam pertemuan itu diduga terjadi perselisihan antara korban dan pelaku yang berujung tewasnya Haposan dengan tusukan senjata tajam. Informasi yang berkembang dalam pertemuan itu JG mendapat perlakuan tak senonoh dari Haposan Siahaan.
JG yang kalap lantas mendapati senjata tajam di sebuah gubuk di sekitar lokasi kejadian dan langsung menikam korban.
Usai membunuh, pelaku kemudian menggali sendiri lubang untuk mengubur korban di areal perladangan warga. Sebelum mengubur korban, pelaku sempat mengambil perhiasan dan telepon seluler milik korban.
Tak sampai disitu, Setelah mengubur korban, pelaku lalu membawa kabur sepeda motor Honda Vario nomor polisi BK 3751 BC milik Haposan. Sepeda motor itu lalu disembunyikan di belakang rumah neneknya.
Kasat Reskrim Polres Simalungin AKP Damos Aritonang yang ditemui di RSUD Dajsamen Saragih mengatakan, korban sebelumnya dilaporkan keluarga hilang dan ditemukan telah tewas dalam posisi terkubur di areal perladangan warga di Desa Dalig Raya.“Pelakunya sudah ditangkap masih diperiksa di Mapolres Simalungun,” ujar Damos.
(sms)