Izin Trayek Bus ke Terminal Terbesar di Asia Tenggara Belum Keluar
Kamis, 09 Juni 2016 - 01:46 WIB

Izin Trayek Bus ke Terminal Terbesar di Asia Tenggara Belum Keluar
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta dalam rangka pengaktifkan Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur. Rencananya pada Jumat 10 Juni 2016 mendatang, terminal terbesar se-Asia tenggra itu akan di-launching.
Setelah dilaunching, Terminal Pulogebang akan digunakan sebagai lokasi angkutan mudik Lebaran 2016. Namun, pengusaha bus mempermasalahkan mengenai kartu pengawasan (KP) atau izin trayek yang belum diubah.
Para pengusaha merasa bingung karena jelang uji coba menghadapi mudik Lebaran mereka sudah tidak boleh mengangkut penumpang di Terminal Pulogadung melainkan di Terminal Pulogebang.
Sedangkan, saat ini izin trayek mereka masih di Terminal Pulogadung. Karena izin trayek di Terminal Pulogebang belum keluar dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Salah satu perwakilan PO bus Agra Mas dan Laju Prima Marwi (51) mengatakan, sampai hari ini izin trayek masih di Terminal Pulogadung.
"Kalau mau pindah enggak apa-apa, tapi harus semua. Jangan masih ada yang di sana. Kerugiannya nanti kalau masih ada juga yang di sana, penumpang banyak yang ke sana," kata Marwi, kepada wartawan Rabu, 8 Juni 2016 kemarin.
Keluhan lain juga datang dari Binsar (66) perwakilan PO Sri Dewi. Binsar mengatakan, kendala yang masih dialami selain KP yaitu soal angkutan kota di dalam terminal yang belum banyak beroperasi. Pihaknya mempertanyakan, bagaimana nantinya penumpang ke Terminal Pulogebang.
Karena tidak mungkin kalau hanya mengandalkan angkutan bus Transjakarta saja untuk penumpang yang pergi dan datang melalui Terminal Pulogebang. Oleh karena itu, angkutan kota juga mesti disiagakan guna mengangkut penumpang yang akan berangkat dan pulang dari Terminal Pulogebang.
"Bus kotanya kan harus ada. Kalau enggak ada, gimana penumpang yang turun jam dua malam dari Jawa mau ke Grogol, Pasar Minggu, dan Blok M. Jadi ini selama dua tahun mangkrak karena itu," jelas Binsar.
Setelah dilaunching, Terminal Pulogebang akan digunakan sebagai lokasi angkutan mudik Lebaran 2016. Namun, pengusaha bus mempermasalahkan mengenai kartu pengawasan (KP) atau izin trayek yang belum diubah.
Para pengusaha merasa bingung karena jelang uji coba menghadapi mudik Lebaran mereka sudah tidak boleh mengangkut penumpang di Terminal Pulogadung melainkan di Terminal Pulogebang.
Sedangkan, saat ini izin trayek mereka masih di Terminal Pulogadung. Karena izin trayek di Terminal Pulogebang belum keluar dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Salah satu perwakilan PO bus Agra Mas dan Laju Prima Marwi (51) mengatakan, sampai hari ini izin trayek masih di Terminal Pulogadung.
"Kalau mau pindah enggak apa-apa, tapi harus semua. Jangan masih ada yang di sana. Kerugiannya nanti kalau masih ada juga yang di sana, penumpang banyak yang ke sana," kata Marwi, kepada wartawan Rabu, 8 Juni 2016 kemarin.
Keluhan lain juga datang dari Binsar (66) perwakilan PO Sri Dewi. Binsar mengatakan, kendala yang masih dialami selain KP yaitu soal angkutan kota di dalam terminal yang belum banyak beroperasi. Pihaknya mempertanyakan, bagaimana nantinya penumpang ke Terminal Pulogebang.
Karena tidak mungkin kalau hanya mengandalkan angkutan bus Transjakarta saja untuk penumpang yang pergi dan datang melalui Terminal Pulogebang. Oleh karena itu, angkutan kota juga mesti disiagakan guna mengangkut penumpang yang akan berangkat dan pulang dari Terminal Pulogebang.
"Bus kotanya kan harus ada. Kalau enggak ada, gimana penumpang yang turun jam dua malam dari Jawa mau ke Grogol, Pasar Minggu, dan Blok M. Jadi ini selama dua tahun mangkrak karena itu," jelas Binsar.
(whb)