Kesal dengan Kakak, Siswa SMP 11 Ini Tewas Tabrak Tiang Listrik

Kesal dengan Kakak, Siswa SMP 11 Ini Tewas Tabrak Tiang Listrik
A
A
A
TANGERANG - Seorang siswa SMP 11 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Abimanyu Devananda (14) tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak tiang listrik di Jalan Ciater Raya, Ciputat, Kota Tangsel tadi siang.
Salah seorang petugas satpam tak jauh dari lokasi Dedi mengatakan, Abimayu saat itu mengendarai motor Yamaha Mio Soul dengan nopol B 6124 WBF. Sepeda motor yang dikendarai korban pun terlihat melaju dengan kecepatan tinggi.
Di lokasi kejadian, korban bermaksud menyalip mobil di depannya."Tetapi dia terkejut karena tidak dapat mengendalikan motornya hingga akhirnya dia membanting kanan.Lalu menabrak tiang PJU yang ada di dekat Jembatan Ciater," kata Dedi satpam perumahan setempat.
Setelah menabrak, Abimanyu yang tak mengenakan helm menderita luka berat di kepala hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir. Oleh sejumlah warga Abimunya sempat dibawa ke Puskemas Pondok Benda namun di sana tim medis menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dedi menuturkan, di Puskesmas ibu korban yang mengetahui anaknya meninggal dunia menangis histeris."Kalau kata ibunya, korban itu sedang kesal dengan kakaknya. Sehingga dia diduga memacu gas motor dengan kecepatan tinggi.
Salah seorang petugas satpam tak jauh dari lokasi Dedi mengatakan, Abimayu saat itu mengendarai motor Yamaha Mio Soul dengan nopol B 6124 WBF. Sepeda motor yang dikendarai korban pun terlihat melaju dengan kecepatan tinggi.
Di lokasi kejadian, korban bermaksud menyalip mobil di depannya."Tetapi dia terkejut karena tidak dapat mengendalikan motornya hingga akhirnya dia membanting kanan.Lalu menabrak tiang PJU yang ada di dekat Jembatan Ciater," kata Dedi satpam perumahan setempat.
Setelah menabrak, Abimanyu yang tak mengenakan helm menderita luka berat di kepala hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir. Oleh sejumlah warga Abimunya sempat dibawa ke Puskemas Pondok Benda namun di sana tim medis menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dedi menuturkan, di Puskesmas ibu korban yang mengetahui anaknya meninggal dunia menangis histeris."Kalau kata ibunya, korban itu sedang kesal dengan kakaknya. Sehingga dia diduga memacu gas motor dengan kecepatan tinggi.
(whb)