Bagikan Takjil sambil Kampanye Cegah ISIS
Bagikan Takjil sambil Kampanye Cegah ISIS
A
A
A
YOGYAKARTA - Komunitas Muslim Damai melakukan aksi sosial di bulan suci Ramadhan, dengan membagikan ratusan takjil gratis kepada masyarakat. Ratusan takjil tersebut dibagikan di tiga titik yakni Pospol UGM, Tugu Yogyakarta, dan Benteng Vredeburg.
Berbarengan dengan pembagian takjil juga dibagikan ratusan brosur berisi kewaspadaan terhadap bahaya ISIS. "Sosialisasi atau kampanye bahaya ISIS ini sebenarnya agenda utamanya," ucap Dedy Nugroho, sekretaris Komunitas Muslim Damai, Senin (6/6/2016) sore.
Menurut Dedy, sosialisasi tentang apa sebenarnya ISIS sangat penting dilakukan. "Kita tidak ingin ada masyarakat kita yang ikut terjebak propaganda ISIS. Apalagi, sudah ada anak-anak termasuk dari Indonesia yang dilatih organisasi itu," katanya.
Sosialisasi dengan memanfaatkan pembagian takjil sengaja dilakukan karena lebih mudah diterima. Lagi pula, membagikan takjil gratis bisa menjangkau semua kalangan tanpa memandang strata sosial. Karena itu, dipilih lokasi strategis dengan lalu lintas orang cukup padat.
"Sebenarnya ini hanya salah satu kegiatan saja yang kami lakukan. Masih banyak kegiatan lain yang akan kami lakukan berikutnya secara kontinyu. Ada pengajian-pengajian, kami juga akan menggandeng ormas yang sejalan dengan kami untuk melakukan sosialisasi serupa," terangnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Islamic Center Bin Baz dalam program santri masuk desa yang sudah mulai bergulir.
"Para santri itu juga kami bekali dengan buku tentang ISIS agar mereka bisa lebih mengenal dan mengetahui bahayanya, kemudian menyebarkannya kepada orang lain," terangnya.
Aan, admin operasional Komunitas Muslim Damai menambahkan, komunitas berdiri sejak awal tahun 2016. Saat ini, tak lebih dari 100 orang yang aktif dalam komunitas ini. "Mereka tersebar di semua wilayah di DIY."
Berbarengan dengan pembagian takjil juga dibagikan ratusan brosur berisi kewaspadaan terhadap bahaya ISIS. "Sosialisasi atau kampanye bahaya ISIS ini sebenarnya agenda utamanya," ucap Dedy Nugroho, sekretaris Komunitas Muslim Damai, Senin (6/6/2016) sore.
Menurut Dedy, sosialisasi tentang apa sebenarnya ISIS sangat penting dilakukan. "Kita tidak ingin ada masyarakat kita yang ikut terjebak propaganda ISIS. Apalagi, sudah ada anak-anak termasuk dari Indonesia yang dilatih organisasi itu," katanya.
Sosialisasi dengan memanfaatkan pembagian takjil sengaja dilakukan karena lebih mudah diterima. Lagi pula, membagikan takjil gratis bisa menjangkau semua kalangan tanpa memandang strata sosial. Karena itu, dipilih lokasi strategis dengan lalu lintas orang cukup padat.
"Sebenarnya ini hanya salah satu kegiatan saja yang kami lakukan. Masih banyak kegiatan lain yang akan kami lakukan berikutnya secara kontinyu. Ada pengajian-pengajian, kami juga akan menggandeng ormas yang sejalan dengan kami untuk melakukan sosialisasi serupa," terangnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Islamic Center Bin Baz dalam program santri masuk desa yang sudah mulai bergulir.
"Para santri itu juga kami bekali dengan buku tentang ISIS agar mereka bisa lebih mengenal dan mengetahui bahayanya, kemudian menyebarkannya kepada orang lain," terangnya.
Aan, admin operasional Komunitas Muslim Damai menambahkan, komunitas berdiri sejak awal tahun 2016. Saat ini, tak lebih dari 100 orang yang aktif dalam komunitas ini. "Mereka tersebar di semua wilayah di DIY."
(zik)
Explore More