Bukannya Ibadah, Puasa Pertama Warga Jombang Malah Tawuran
A
A
A
JOMBANG - Bulan Ramadhan yang seharusnya menjadi bulan penuh ibadah, malah dijadikan ajang tawuran oleh warga dua dusun di Kabupaten Jombang.
Dua dusun yang terlibat tawuran tersebut yakni Dusun Pengalangan, Kecamatan Jogoroto dan Dusun Branjang, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Akibat tawuran tersebut, belasan rumah rusak dan dua warga mengalami luka parah. Aparat Polsek dan Koramil Jogoroto pun meluncur ke lokasi untuk mendamaikan kedua kubu yang bertikai. Hingga Senin (6/6/2016) sore, aparat masih bersiaga di lokasi.
Khawatir dengan serangan dari pihak lawan, warga Dusun Branjang pun memblokir jalan dengan menggunakan dinding bata.
Para kepala dusun dari kedua kubu mengaku tidak tahu persis apa pemicu terjadinya tawuran tersebut, namun diduga peristiwa ini terjadi akibat dendam lama yang sudah terjadi antara pemuda dari kedua dusun tersebut.
Sehingga saat melakukan patroli sahur dini hari tadi warga Dusun Branjang dilempari batu oleh warga di Dusun Pengalangan.
"Kami kurang begitu paham masalahnya. Saya kira ini mungkin permasalahan anak muda yang sudah lama terjadi," ujar Hendrik, Kepala Dusun Branjang.
Dua dusun yang terlibat tawuran tersebut yakni Dusun Pengalangan, Kecamatan Jogoroto dan Dusun Branjang, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Akibat tawuran tersebut, belasan rumah rusak dan dua warga mengalami luka parah. Aparat Polsek dan Koramil Jogoroto pun meluncur ke lokasi untuk mendamaikan kedua kubu yang bertikai. Hingga Senin (6/6/2016) sore, aparat masih bersiaga di lokasi.
Khawatir dengan serangan dari pihak lawan, warga Dusun Branjang pun memblokir jalan dengan menggunakan dinding bata.
Para kepala dusun dari kedua kubu mengaku tidak tahu persis apa pemicu terjadinya tawuran tersebut, namun diduga peristiwa ini terjadi akibat dendam lama yang sudah terjadi antara pemuda dari kedua dusun tersebut.
Sehingga saat melakukan patroli sahur dini hari tadi warga Dusun Branjang dilempari batu oleh warga di Dusun Pengalangan.
"Kami kurang begitu paham masalahnya. Saya kira ini mungkin permasalahan anak muda yang sudah lama terjadi," ujar Hendrik, Kepala Dusun Branjang.
(nag)