Pemprov Sulut Bantu Gadis Manado yang Kemaluannya Ditusuk Kayu
A
A
A
MANADO - Ag (15), gadis Manado yang kemaluannya ditusuk kayu oleh tiga pria, akhirnya dibantu Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara setelah lima hari berada di Rumah Sakit (RS) Wolter Monginsidi.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Sulut Erni Tumundo mengatakan, bantuan yang diberikan adalah pendampingan oleh psikolog. Sebab, Ag kelihatannya mendapat ancaman dari pelaku. (Baca juga: Kemaluan Ditusuk Kayu, Gadis Manado Dirawat di RS).
"Akan tugaskan psikolog mendampingi, juga untuk proses hukum nanti akan ada pengacara yang akan mendampingi," ujar dia saat berada di RS Wolter Monginsidi, Senin (6/6/2016).
Dia menambahkan, atas nama Pemerintah Provinsi Sulut sangat prihatin dengan kejadian yang dialami anak ini. "Kami mendesak kiranya para pelaku bisa diberikan hukuman yang seberat-beratnya," tegas dia.
Sementara itu, pantauan Sindonews.com di RS Wolter Monginsidi, kondisi korban masih dalam keadaan trauma.
Ayah korban, SS alias Son, yang hendak diwawancarai mengaku belum bisa memberikan statement lebih karena dalam keadaan trauma dan belum tidur menjaga anaknya.
"Saya belum tidur, nanti wawancara sebentar saja, karena saya belum mampu menjelaskannya," ujar ayah korban, seraya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulut.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Sulut Erni Tumundo mengatakan, bantuan yang diberikan adalah pendampingan oleh psikolog. Sebab, Ag kelihatannya mendapat ancaman dari pelaku. (Baca juga: Kemaluan Ditusuk Kayu, Gadis Manado Dirawat di RS).
"Akan tugaskan psikolog mendampingi, juga untuk proses hukum nanti akan ada pengacara yang akan mendampingi," ujar dia saat berada di RS Wolter Monginsidi, Senin (6/6/2016).
Dia menambahkan, atas nama Pemerintah Provinsi Sulut sangat prihatin dengan kejadian yang dialami anak ini. "Kami mendesak kiranya para pelaku bisa diberikan hukuman yang seberat-beratnya," tegas dia.
Sementara itu, pantauan Sindonews.com di RS Wolter Monginsidi, kondisi korban masih dalam keadaan trauma.
Ayah korban, SS alias Son, yang hendak diwawancarai mengaku belum bisa memberikan statement lebih karena dalam keadaan trauma dan belum tidur menjaga anaknya.
"Saya belum tidur, nanti wawancara sebentar saja, karena saya belum mampu menjelaskannya," ujar ayah korban, seraya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulut.
(zik)