Mensos Pimpin Doa untuk Korban Banjir Bandang Subang
A
A
A
SUBANG - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi banjar bandang di Desa Sukakerto, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (25/5/2016). Selain membantu korban, Mensos Khofifah juga mendoakan para korban.
Bantuan yang diberikan terdiri dari uang tunai untuk ahli waris lima korban tewas masing-masing Rp15 juta, korban luka berat enam orang masing-masing Rp2,5 juta, paket bantuan logistik Rp185 juta, dan satu unit mobil Dumlap (Dapur Umum Lapangan) senilai Rp465 juta.
Seusai menyerahkan santunan untuk para korban tewas dan luka berat, Mensos Khofifah didampingi Wakil Bupati Subang Imas Aryumningsih menyempatkan diri memimpin tahlilan singkat (doa) untuk mendoakan para korban.
Khofifah mengatakan, dengan banyaknya bencana longsor atau daerah-daerah yang rawan ancaman longsor, pemerintah juga akan mulai memfokuskan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di kawasan pegunungan, termasuk di antaranya Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak.
"Di Subang, KSB sudah terbentuk di tujuh lokasi, mayoritasnya di daerah pesisir pantai (pantura). Nah, dengan kejadian banjir bandang dan longsor ini, KSB akan ditambah di kawasan pegunungan, termasuk di Desa Sukakerti dan daerah lain, yang kondisinya terindikasi rawan bencana, terutama longsor," jelas Mensos.
Di setiap KSB tersebut, pemerintah melengkapinya dengan fasilitas 'lumbung logistik' atau buffer stock. Di dalamnya, berisi kebutuhan-kebutuhan dasar korban seperti matras, selimut, kid care, dan family kid, serta berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan korban.
"Perlengkapan kid care dan family kid ini penting, karena biasanya anak-anak perlu mendapat penanganan segera," pungkas menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Bantuan yang diberikan terdiri dari uang tunai untuk ahli waris lima korban tewas masing-masing Rp15 juta, korban luka berat enam orang masing-masing Rp2,5 juta, paket bantuan logistik Rp185 juta, dan satu unit mobil Dumlap (Dapur Umum Lapangan) senilai Rp465 juta.
Seusai menyerahkan santunan untuk para korban tewas dan luka berat, Mensos Khofifah didampingi Wakil Bupati Subang Imas Aryumningsih menyempatkan diri memimpin tahlilan singkat (doa) untuk mendoakan para korban.
Khofifah mengatakan, dengan banyaknya bencana longsor atau daerah-daerah yang rawan ancaman longsor, pemerintah juga akan mulai memfokuskan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di kawasan pegunungan, termasuk di antaranya Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak.
"Di Subang, KSB sudah terbentuk di tujuh lokasi, mayoritasnya di daerah pesisir pantai (pantura). Nah, dengan kejadian banjir bandang dan longsor ini, KSB akan ditambah di kawasan pegunungan, termasuk di Desa Sukakerti dan daerah lain, yang kondisinya terindikasi rawan bencana, terutama longsor," jelas Mensos.
Di setiap KSB tersebut, pemerintah melengkapinya dengan fasilitas 'lumbung logistik' atau buffer stock. Di dalamnya, berisi kebutuhan-kebutuhan dasar korban seperti matras, selimut, kid care, dan family kid, serta berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan korban.
"Perlengkapan kid care dan family kid ini penting, karena biasanya anak-anak perlu mendapat penanganan segera," pungkas menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
(zik)