Banjir Bandang di Subang Tewaskan Empat Orang
A
A
A
SUBANG - Sebanyak sepuluh warga Kampung Sukamukti RT 02/01 Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang, Jawa Barat, menjadi korban bencana banjir bandang, yang berlangsung Minggu (22/5/2016) sekitar pukul 21.00 WIB.
Banjir dipicu meluapnya aliran Sungai Cipanoli setelah sebelumnya diguyur hujan deras. Selain banjir bandang, guyuran hujan juga menyebabkan tebing setinggi ratusan meter, longsor.
Berdasarkan data yang diperoleh KORAN SINDO dari petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Subang, dari sepuluh warga yang menjadi korban, empat di antaranya meninggal dunia, termasuk seorang bayi berusia tujuh bulan.
Selanjutnya, empat orang mengalami luka berat, satu orang luka ringan, dan satu bocah berusia empat tahun hilang terseret luapan arus sungai.
"Empat korban meninggal dan lima korban luka sudah dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan satu korban lagi masih dalam pencarian petugas,"ujar Kepala Satpol PP Subang Asep Setia Permana kepada KORAN SINDO, Senin (23/5/2016).
Untuk menangani musibah banjir bandang dan longsor tersebut, beber Asep, aparat gabungan Polres, TNI, Satpol PP, Tagana, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya, dikerahkan ke lokasi kejadian. Sejumlah bantuan logistik, seperti makanan, obat-obatan, fasilitas penanganan bencana, dan sebagainya sudah dikirim ke lokasi.
Pemkab Subang hingga kini masih terus mendata korban dan jumlah kerugian materil akibat dampak bencana banjir maut, yang turut merusak sejumlah rumah warga.
"Proses penanganan dan evakuasi masih terus berlangsung, karena masih ada satu warga yang belum ditemukan. Jumlah kerugian masih terus didata," pungkas Asep.
Banjir dipicu meluapnya aliran Sungai Cipanoli setelah sebelumnya diguyur hujan deras. Selain banjir bandang, guyuran hujan juga menyebabkan tebing setinggi ratusan meter, longsor.
Berdasarkan data yang diperoleh KORAN SINDO dari petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Subang, dari sepuluh warga yang menjadi korban, empat di antaranya meninggal dunia, termasuk seorang bayi berusia tujuh bulan.
Selanjutnya, empat orang mengalami luka berat, satu orang luka ringan, dan satu bocah berusia empat tahun hilang terseret luapan arus sungai.
"Empat korban meninggal dan lima korban luka sudah dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan satu korban lagi masih dalam pencarian petugas,"ujar Kepala Satpol PP Subang Asep Setia Permana kepada KORAN SINDO, Senin (23/5/2016).
Untuk menangani musibah banjir bandang dan longsor tersebut, beber Asep, aparat gabungan Polres, TNI, Satpol PP, Tagana, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya, dikerahkan ke lokasi kejadian. Sejumlah bantuan logistik, seperti makanan, obat-obatan, fasilitas penanganan bencana, dan sebagainya sudah dikirim ke lokasi.
Pemkab Subang hingga kini masih terus mendata korban dan jumlah kerugian materil akibat dampak bencana banjir maut, yang turut merusak sejumlah rumah warga.
"Proses penanganan dan evakuasi masih terus berlangsung, karena masih ada satu warga yang belum ditemukan. Jumlah kerugian masih terus didata," pungkas Asep.
(zik)