Tragis, Anggota Yon Raider 753 Nabire Tewas Dikeroyok Massa
A
A
A
NABIRE - Nasib nahas menimpa Prada Anggun Cahyo Utomo, Anggota TNI AD Asyon Raider 753/R Nabire itu tewas dikeroyok sekelompok massa Minggu 15 Mei 2016.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa tragis bermula saat Prada Anggun Cahyo Utomo, yang berdinas sebagai anggota Intel Batalyon Raider 753 Nabire datang ke RSUD Nabire.
Kedatangan Prada Anggun bertujuan hendak mengecek identitas korban pengeroyokan yang terjadi sebelumnya di Kelurahan Bumiwinorejo, Nabire.
Namun ketika Prada Anggun meminta keterangan dari keluarga korban Yakobus Yedekoto, tiba-tiba muncul sekitar 50 orang yang diduga masih dalam keadaan emosi menyerang Prada Anggun hingga tewas.
"Korban (Prada Anggun) datang untuk mengecek identitas korban pengeroyokan yang terjadi sebelumnya di Kelurahan Bumiwinorejo Nabire, namun ketika korban meminta keterangan tiba-tiba puluhan massa yang masih emosi mengeroyok korban," ujar sumber yang enggan namanya disebutkan tersebut.
"Akibat pengeroyokan tersebut korban mengalami luka robek pada bagian kepala belakang hingga meninggal dunia," tambah sumber tersebut.
Atas kejadian ini aparat kepolisian dari Polres Nabire langsung melakukan pengamanan dan mencari pelaku pengeroyokan.
Aparat kepolisian dan TNI juga melakukan pemantauan dan antisipasi adanya aksi balasan dari teman-teman korban yang menyebabkan masalah baru atas kejadian ini.
Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah duka di Asrama Yonif Raider 753 Nabire untuk disemayamkan dan menurut rencana jenazah korban akan diberangkatkan ke Kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
Hingga berita ini di turukan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polres Nabire dan Kodam XVII Cenderawasih.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa tragis bermula saat Prada Anggun Cahyo Utomo, yang berdinas sebagai anggota Intel Batalyon Raider 753 Nabire datang ke RSUD Nabire.
Kedatangan Prada Anggun bertujuan hendak mengecek identitas korban pengeroyokan yang terjadi sebelumnya di Kelurahan Bumiwinorejo, Nabire.
Namun ketika Prada Anggun meminta keterangan dari keluarga korban Yakobus Yedekoto, tiba-tiba muncul sekitar 50 orang yang diduga masih dalam keadaan emosi menyerang Prada Anggun hingga tewas.
"Korban (Prada Anggun) datang untuk mengecek identitas korban pengeroyokan yang terjadi sebelumnya di Kelurahan Bumiwinorejo Nabire, namun ketika korban meminta keterangan tiba-tiba puluhan massa yang masih emosi mengeroyok korban," ujar sumber yang enggan namanya disebutkan tersebut.
"Akibat pengeroyokan tersebut korban mengalami luka robek pada bagian kepala belakang hingga meninggal dunia," tambah sumber tersebut.
Atas kejadian ini aparat kepolisian dari Polres Nabire langsung melakukan pengamanan dan mencari pelaku pengeroyokan.
Aparat kepolisian dan TNI juga melakukan pemantauan dan antisipasi adanya aksi balasan dari teman-teman korban yang menyebabkan masalah baru atas kejadian ini.
Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah duka di Asrama Yonif Raider 753 Nabire untuk disemayamkan dan menurut rencana jenazah korban akan diberangkatkan ke Kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
Hingga berita ini di turukan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polres Nabire dan Kodam XVII Cenderawasih.
(nag)