Pengin Lari sampai Tua

Kamis, 12 Mei 2016 - 08:29 WIB
Pengin Lari sampai Tua
Pengin Lari sampai Tua
A A A
SEMARANG - Berlari menempuh jarak ratusan kilometer (km) dengan menghabiskan waktu hingga belasan jam membutuhkan kegigihan tersendiri. Apalagi bagi seorang perempuan yang notabene pekerja kantoran seperti Kristine Sihotang.

Kristine Sihotang adalah pelari ultra maraton. Dia terbiasa mengikuti berbagai ajang lomba lari dengan jarak tempuh ratusan kilomoter. Teranyar, Kristine ikut ajang Lintas Tambora Challenge 100K pada 15 April 2016 dan Sleman Ultra 100K pada 8 Mei 2016.

"Orang-orang banyak yang ngomong aku gila. Mestinya weekend itu istirahat, ini malah lari ratusan kilometer, he he he. Tapi karena aku hobi, ya enjoy aja, olahraga itu memberi energi tambahan, lebih fresh," ungkap perempuan kelahiran Pekanbaru ini saat mengobrol dengan KORAN SINDO.

Di berbagai ajang lari bergengsi itu, Kristine bisa finish dengan baik. Seperti di Sleman itu, Kristine bisa finish dalam waktu 16 jam.

"Untuk yang jarak 100 km, kalau lewat 20 jam dianggap gagal," lanjut Kristine yang juga instruktur aerobik itu.

Untuk jarak sejauh itu, diperlukan berbagai persiapan. Selain fisik, pelari juga harus membawa perbekalan lain. Misalnya; minum hingga aneka camilan manis. Head lamp juga jadi peralatan wajib. Sebab, ajang ini seringkali mengambil start tengah malam.

"Yang diperlukan itu ketahanan fisik. Karena saya bukan sprinter yang adu kencang," sambung penggila kopi itu.

Kemampuannya ini tentu tidak muncul begitu saja. Jarak tempuh berlari ditingkatkan sedikit demi sedikit, mulai dari belasan km, puluhan, hingga bisa mencapai 100 km. Kristine menyebutnya step by step.

"Sebenernya, rasa penasaran bisa sampai ke ultra. Kalau sudah mampu jarak 5 km misalnya, pasti pengin nambah lagi. Motivasinya untuk taklukkan tantangan, bukan kejar podium. Jadi penginnya nambah terus (jarak tempuh)," lanjutnya.

Rutinitas di kantor dan berbagai ajang perlombaan tak membuatnya berhenti berlatih fisik tiap harinya. Dalam seminggu, kecuali hari Senin, Kristine selalu menyempatkan waktu untuk berlari.

Kristine adalah koordinator komunitas lari lintas malam di Semarang Runners dan Eiger Night Run. Kegiatannya hari Selasa, Kamis, Minggu, dan Jumat. Untuk hari Sabtu, dia tergabung juga di Semarang Hash atau lari lintas alam. Ini adalah hobi sekaligus latihannya.

Di berbagai ajang itu, Kristine bersyukur. Menurutnya, berbagai ajang itu mengantarkannya untuk banyak bertemu orang-orang hebat. Orang-orang yang gigih menyelesaikan tantangan. Ini jadi motivasi tersendiri.

"Sekarang lagi prepare untuk bisa ikut lomba Lintas Tambora 320km tahun depan. Pengin terus lari sampai tua, he he he," tutup Kristine yang berulang tahun tiap 27 Agustus ini.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8503 seconds (0.1#10.140)