Kemensos RI Kutuk 19 Pemerkosa Gadis Cantik di Manado
A
A
A
MANADO - Kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh 19 pria di Manado telah menyita perhatian masyarakat Indonesia. Pihak Kementerian Sosial RI menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk berkoordinasi kasus pemerkosaan tersebut.
"Kami dari Kemensos RI berkoordinasi tentang kasus pelecehan seksual di Kota Manado. Terutama kasus pemerkosaan ini, cukup mengerikan dan sangat keji," kata Farid Ari Fandi, Ketua Tim Reaksi Cepat Kemensos RI, Selasa (10/5/2016).
Menurut dia, pihaknya sangat prihatin terhadap kondisi korban (19) yang sangat trauma atas kejadian yang dialaminya.
"Ini harus menjadi perhatian kita, karena korban masih sangat trauma dan keluarga juga sangat tidak nyaman dengan datangnya orang ke rumah mereka. Bahkan keluarga sampai menangis pak," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat dalam hal pemulihan korban, untuk mengutamakan hadirnya psikolog, dan lembaga perlindungan anak.
"Kami juga mengimbau, karena untuk pemulihan korban untuk menghadirkan psikolog, pihak Dinas Sosial dan Lembaga Perlindungan Anak. Lebih diutamakan empati, karena nanti menjadi masalah psikologis dari keluarga," pungkas dia.
"Kami dari Kemensos RI berkoordinasi tentang kasus pelecehan seksual di Kota Manado. Terutama kasus pemerkosaan ini, cukup mengerikan dan sangat keji," kata Farid Ari Fandi, Ketua Tim Reaksi Cepat Kemensos RI, Selasa (10/5/2016).
Menurut dia, pihaknya sangat prihatin terhadap kondisi korban (19) yang sangat trauma atas kejadian yang dialaminya.
"Ini harus menjadi perhatian kita, karena korban masih sangat trauma dan keluarga juga sangat tidak nyaman dengan datangnya orang ke rumah mereka. Bahkan keluarga sampai menangis pak," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat dalam hal pemulihan korban, untuk mengutamakan hadirnya psikolog, dan lembaga perlindungan anak.
"Kami juga mengimbau, karena untuk pemulihan korban untuk menghadirkan psikolog, pihak Dinas Sosial dan Lembaga Perlindungan Anak. Lebih diutamakan empati, karena nanti menjadi masalah psikologis dari keluarga," pungkas dia.
(san)