Rumah Radio Bung Tomo Dihancurkan Menjadi Galeri Kecantikan
A
A
A
SURABAYA - Puluhan warga Surabaya Peduli Cagar Budaya menggelar aksi keprihatinan dan tabur bunga di depan bangunan rumah radio Bung Tomo, di kawasan Jalan Mawar Surabaya yang dirobohkan untuk galeri kecantikan.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan akan hilangnya satu di antara bangunan sejarah perjuangan di Surabaya yang sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, di Surabaya.
Para aktivis menyesalkan sikap Pemerintah Kota Surabaya yang tidak tanggap dengan hilangnya bangunan sejarah tersebut. Seharusnya, mereka sadar atas penghancuran aset sejarah yang memiliki nilai sejarah kuat terhadap sosok Bung Tomo.
Rumah itu dulu pernah dijadikan stasiun radio oleh Bung Tomo untuk mengobarkan semangat Arek-arek Suroboyo pada masa perjuangan bersenjata.
Menanggapi hal itu, Pemkot Surabaya mengakui pihaknya memang mengeluarkan rekomendasi kepada Jayanata, perusahaan dibidang kecantikan sebagai pemilik bangunan untuk merenovasi rumah cagar budaya tersebut.
Renovasi dilakukan dengan alasan ada beberapa bagian yang rumah yang rusak. Namun pihak tidak menyangka jika oleh pihak pemilik bangunan rumah tersebut makah dirobohkan.
Pemerintah Kota Surabaya juga langsung menghentikan aktivitas pekerja, serta menyegelnya. Selain itu, kepada yang bersangkutan diminta untuk mengembalikan fisik bangunan seperti semula.
Seperti diketahui, hilangnya bangunan sejarah rumah radio Bung Tomo ini merupakan kesekian kalinya yang lepas dari pengawasan dari Pemkot Surabaya.
Sebelumnya, bangunan bersejarah lainnya, Stasiun Semut Surabaya dan bangunan rumah ibadah Sinagoge juga dibongkar rata dengan tanah.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan akan hilangnya satu di antara bangunan sejarah perjuangan di Surabaya yang sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, di Surabaya.
Para aktivis menyesalkan sikap Pemerintah Kota Surabaya yang tidak tanggap dengan hilangnya bangunan sejarah tersebut. Seharusnya, mereka sadar atas penghancuran aset sejarah yang memiliki nilai sejarah kuat terhadap sosok Bung Tomo.
Rumah itu dulu pernah dijadikan stasiun radio oleh Bung Tomo untuk mengobarkan semangat Arek-arek Suroboyo pada masa perjuangan bersenjata.
Menanggapi hal itu, Pemkot Surabaya mengakui pihaknya memang mengeluarkan rekomendasi kepada Jayanata, perusahaan dibidang kecantikan sebagai pemilik bangunan untuk merenovasi rumah cagar budaya tersebut.
Renovasi dilakukan dengan alasan ada beberapa bagian yang rumah yang rusak. Namun pihak tidak menyangka jika oleh pihak pemilik bangunan rumah tersebut makah dirobohkan.
Pemerintah Kota Surabaya juga langsung menghentikan aktivitas pekerja, serta menyegelnya. Selain itu, kepada yang bersangkutan diminta untuk mengembalikan fisik bangunan seperti semula.
Seperti diketahui, hilangnya bangunan sejarah rumah radio Bung Tomo ini merupakan kesekian kalinya yang lepas dari pengawasan dari Pemkot Surabaya.
Sebelumnya, bangunan bersejarah lainnya, Stasiun Semut Surabaya dan bangunan rumah ibadah Sinagoge juga dibongkar rata dengan tanah.
(san)