Tertimpa Kayu saat Menebang Pohon, Ponimin Tewas Seketika
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Ponimin (37), salah seorang pekerja kayu, warga Suka Damai, Dusun Simaronop, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, tewas ketika sedang menebang kayu di lokasi perusahaan tempatnya bekerja.
Sayangnya, hingga saat ini, pihak kepolisian belum mendapatkan laporan tentang peristiwa tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh dari sejumlah rekan kerja korban di RSUD Kota Padangsidimpuan, peristiwa itu terjadi saat korban bersama sejumlah rekannya menebang kayu di areal perusahaan.
Saat itu, mereka sedang menarik induk kayu yang ingin ditebang. Sayangnya, tiba-tiba, ranting kayu tersebut jatuh dan menimpa kepala korban.
Korban mengalami luka robek pada bagian kepala belakang. Anehnya, sejumlah rekan korban nekat menghalang-halangi wartawan ketika ingin mengambil gambar.
Mereka tidak memperbolehkan para wartawan untuk mengambil data identitas korban dengan alasan peristiwa itu hanya kecelakaan murni.
Adu mulut antara rekan korban dengan wartawan sempat terjadi karena mereka selalu menghalangi wartawan untuk melakukan peliputan. "Untuk apa diliput, ini kan kecelakaan," ujar salah seorang rekan korban yang juga mengaku anggota keluarganya itu.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Jama K Purba mengaku belum mendapatkan informasi peristiwa tersebut.
"Hingga saat ini belum ada laporannya sama saya," tuturnya ketika dihubungi melalui telepon selulernya. Namun, dia berjanji akan mencaritau tentang peristiwa tersebut.
Sayangnya, hingga saat ini, pihak kepolisian belum mendapatkan laporan tentang peristiwa tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh dari sejumlah rekan kerja korban di RSUD Kota Padangsidimpuan, peristiwa itu terjadi saat korban bersama sejumlah rekannya menebang kayu di areal perusahaan.
Saat itu, mereka sedang menarik induk kayu yang ingin ditebang. Sayangnya, tiba-tiba, ranting kayu tersebut jatuh dan menimpa kepala korban.
Korban mengalami luka robek pada bagian kepala belakang. Anehnya, sejumlah rekan korban nekat menghalang-halangi wartawan ketika ingin mengambil gambar.
Mereka tidak memperbolehkan para wartawan untuk mengambil data identitas korban dengan alasan peristiwa itu hanya kecelakaan murni.
Adu mulut antara rekan korban dengan wartawan sempat terjadi karena mereka selalu menghalangi wartawan untuk melakukan peliputan. "Untuk apa diliput, ini kan kecelakaan," ujar salah seorang rekan korban yang juga mengaku anggota keluarganya itu.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Jama K Purba mengaku belum mendapatkan informasi peristiwa tersebut.
"Hingga saat ini belum ada laporannya sama saya," tuturnya ketika dihubungi melalui telepon selulernya. Namun, dia berjanji akan mencaritau tentang peristiwa tersebut.
(nag)