Rumah Terbakar, Nenek Berusia 100 Tahun Tewas Terpanggang
A
A
A
KARAWANG - Kaceng binti Reyim, seorang nenek berusia 100 tahun tewas terpanggang di rumahnya yang terbakar, di Dusun Tempuran RT 09 RW 03, Kecamatan Tempuran, Senin dini hari (2/5/2015). Diduga Kaceng saat itu tertidur saat api membakar rumah dari bambu berukuran 6x8 meter tersebut.
Kabag Humas Polres Karawang, AKP Marjani mengatakan, peristiwa tragis yang dialami nenek berusia satu abad ini bermula sekitar pukul 19.00 WIB terjadi pemadaman listrik PLN di Dusun Tempuran. Korban mengetahui listrik padam kemudian mendatangi dua orang cucunya, Taryi (45) dan Kusta (50) yang tinggal dekat rumah korban, untuk meminta lilin. Namun kedua cucunya tersebut tidak memberikan lilin yang diminta korban.
Akhirnya korban kembali ke rumah dan menyalakan lampu cempor di kamarnya dan langsung tertidur.
Sekitar pukul 01.00 WIB saksi Taryl dan Kusta mendengar ada suara api yang membakar rumah sebelahnya. Kedua saksi langsung keluar dan melihat rumah neneknya yang terbakar, namun api sudah membesar.
“Saksi mengetahui ada kebakaran setelah api sudah membakar rumah korban hingga ke atap rumah sehingga tidak berani masuk. Korban terlambat untut diselamatkan karena ketika kebakaran ini diketahui api sudah membesar membakar seluruh rumah,” katanya.
Menurut Marjani, saat ditemukan tubuh korban sudah hangus terbakar bersama reruntuhan atap rumah yang roboh.
“Sepertinya korban nyenyak tidur hingga tidak menyadari ada kebakaran karena korban terlambat menyelamatkan diri hingga a ikut hangus terbakar. Jenazah korban langsung kita evakuasi saat itu juga setelah api padam,” katanya.
Berdasarkan hasil cek di TKP terungkap jika korban masih sempat bangun saat api sudah membesar, namun saat hendak berusaha keluar rumah korban salah jalan malah masuk ke kamar yang lain bukan menuju pintu keluar. Karena sudah terjebak korban akhirnya pasrah ketika api sudah membesar.
“Saat ditemukan posisi korban sudah tidak lagi di kamarnya tapi di ruangan sebelah. Jadi korban sepertinya sempat mencoba untuk keluar rumah namun salah masuk ke ruangan yang lain bukan kearah pintu keluar,” tandasnya.
Kabag Humas Polres Karawang, AKP Marjani mengatakan, peristiwa tragis yang dialami nenek berusia satu abad ini bermula sekitar pukul 19.00 WIB terjadi pemadaman listrik PLN di Dusun Tempuran. Korban mengetahui listrik padam kemudian mendatangi dua orang cucunya, Taryi (45) dan Kusta (50) yang tinggal dekat rumah korban, untuk meminta lilin. Namun kedua cucunya tersebut tidak memberikan lilin yang diminta korban.
Akhirnya korban kembali ke rumah dan menyalakan lampu cempor di kamarnya dan langsung tertidur.
Sekitar pukul 01.00 WIB saksi Taryl dan Kusta mendengar ada suara api yang membakar rumah sebelahnya. Kedua saksi langsung keluar dan melihat rumah neneknya yang terbakar, namun api sudah membesar.
“Saksi mengetahui ada kebakaran setelah api sudah membakar rumah korban hingga ke atap rumah sehingga tidak berani masuk. Korban terlambat untut diselamatkan karena ketika kebakaran ini diketahui api sudah membesar membakar seluruh rumah,” katanya.
Menurut Marjani, saat ditemukan tubuh korban sudah hangus terbakar bersama reruntuhan atap rumah yang roboh.
“Sepertinya korban nyenyak tidur hingga tidak menyadari ada kebakaran karena korban terlambat menyelamatkan diri hingga a ikut hangus terbakar. Jenazah korban langsung kita evakuasi saat itu juga setelah api padam,” katanya.
Berdasarkan hasil cek di TKP terungkap jika korban masih sempat bangun saat api sudah membesar, namun saat hendak berusaha keluar rumah korban salah jalan malah masuk ke kamar yang lain bukan menuju pintu keluar. Karena sudah terjebak korban akhirnya pasrah ketika api sudah membesar.
“Saat ditemukan posisi korban sudah tidak lagi di kamarnya tapi di ruangan sebelah. Jadi korban sepertinya sempat mencoba untuk keluar rumah namun salah masuk ke ruangan yang lain bukan kearah pintu keluar,” tandasnya.
(sms)