Prof Buchory: Hadapi Persaingan Global dengan Belajar Sejarah

Selasa, 26 April 2016 - 17:22 WIB
Prof Buchory: Hadapi...
Prof Buchory: Hadapi Persaingan Global dengan Belajar Sejarah
A A A
YOGYAKARTA - Persaingan global harus dihadapi semua negara di dunia. Pembelajaran sejarah dinilai menjadi salah satu hal penting untuk bisa bertahan dalam persaingan itu, bahkan bisa untuk memenangkan persaingan.

"Sejarah itu juga faktor penting bagi kita dalam menghadapi persaingan global. Makanya, sampai ada istilah belajar sejarah menjadikan kita sebagai orang yang bijaksana dan mampu menghadapi segala peristiwa dan permasalahan hidup," ujar Rektor Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) Prof Dr Buchory, kepada wartawan, Selasa (26/4/2016).

Disela pelaksanaan penandatanganan nota kesepahaman antara UPY dengan STKIP PGRI Sumatera Barat, Buchory menuturkan, sejarah merupakan kumpulan fakta dari berbagai peristiwa masa lampau.

Sejarah bukanlah rekayasa, meski memang diakuinya jika ada pula sejarah yang dibuat oleh para penguasa. Dari unsur kenyataan itulah pembelajaran sejarah diperlukan.

"Kita ini hidup di alam perubahan. Dan untuk menghadapi segala macam perubahan kita bisa berbekal sejarah agar bisa tetap tangguh meski menghadapi banyak tantangan hidup. Jadi perlu juga sejarah diaktualisasikan. Tapi sayangnya, pelajaran sejarah di Indonesia masih belum diminati, bahkan cenderung dianggap tidak penting," ungkapnya.

Menurut Buchory, penanaman terkait pentingnya sejarah memang belum kuat di Indonesia. Bahkan, pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah pun tidak menarik sehingga membuat siswa pun merasa enggan mengenal sejarah.

Karena itu, saat ini dibutuhkan berbagai terobosan terkait pembelajaran sejarah di sekolah agar bisa menarik minat siswa untuk mempelajarinya.

"Salah satu wujud upaya kami sebagai perguruan tinggi keguruan dan ilmu pendidikan ialah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Melalui kerjasama, tentu kami juga bisa bertukar ide dan pengalaman guna merumuskan bersama penelitian dan pengembangan pembelajaran, termasuk untuk pelajaran sejarah," jelasnya.

Terpisah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UPY Dr Sukadari mengatakan, nota kesepahaman yang ditandatangani bersama tersebut bertujuan untuk mewujudkan kerjasama yang saling menguntungkan antara UPY dan STKIP PGRI Sumatera Barat.

Selain itu, kerjasama yang dijalin juga dalam upaya memanfaatkan SDM yang dimiliki keduanya, khususnya untuk memajukan dan mengembangkan tri dharma perguruan tinggi.

"Melalui kerjasama ini, kedua belah pihak membuka kesempatan magang dan pelatihan bagi mahasiswa, pelaksanaan riset bersama, pengiriman dosen, dan penguji tamu atau bisa juga penyelenggaraan kuliah umum. Kerjasama ini akan berlaku selama lima tahun ke depan," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pembina STKIP PGRI Sumatera Barat Drs Dasrizal mengatakan, kerjasama yang mereka jalin dengan UPY tersebut merupakan upaya untuk mengembangkan kualitas pendisikan di kampus mereka. Melalui kerjasama, maka akan lebih mudah untuk berbagi pengetahuan demi kemajuan bersama.

"Karenanya, kami berharap kerjasama ini bisa terus berkelanjutan agar apa yang dicita-citakan kedua pihak bisa tercapai dan membuat pendidikan Indonesia semakin berkualitas," imbuhnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)