Perlu Inovasi dan Perbaikan Taktis untuk Menangkap Santoso
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, akan menggunakan cara lain untuk mempercepat melakukan penangkapan Santoso.
"Perlu dilakukan inovasi dan perbaikan taktis sehingga bisa dikerjakan lebih efektif," kata Badrodin di ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Selain perbaikan taksis, perlu juga pergantian personil dalam operasi Tinombala salah satunya untuk menghindari rasa kejenuhan para anggota dalam bertugas.
"Kita (Polri) melihat ada personil yang sudah lama, pergantian perlu dilakukan secara bertahap," kata Badrodin.
Perlu diketahui, Operasi Tinombala yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri sudah dimulai sejak tanggal 10 Januari 2016 lalu dan berakhir pada tanggal 9 Maret 2016.
Namun hingga kini masih tersisa 27 anggota kelompok yang belum tertangkap termasuk Sangoso, pada akhirnya MenkoPolhukam, Luhut memutuskan untuk memperpanjang operasi Tinombala selama enam bulan.
"Perlu dilakukan inovasi dan perbaikan taktis sehingga bisa dikerjakan lebih efektif," kata Badrodin di ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Selain perbaikan taksis, perlu juga pergantian personil dalam operasi Tinombala salah satunya untuk menghindari rasa kejenuhan para anggota dalam bertugas.
"Kita (Polri) melihat ada personil yang sudah lama, pergantian perlu dilakukan secara bertahap," kata Badrodin.
Perlu diketahui, Operasi Tinombala yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri sudah dimulai sejak tanggal 10 Januari 2016 lalu dan berakhir pada tanggal 9 Maret 2016.
Namun hingga kini masih tersisa 27 anggota kelompok yang belum tertangkap termasuk Sangoso, pada akhirnya MenkoPolhukam, Luhut memutuskan untuk memperpanjang operasi Tinombala selama enam bulan.
(nag)