Napi Nusakambangan Kendalikan Residivis Edarkan Sabu di Semarang

Napi Nusakambangan Kendalikan Residivis Edarkan Sabu di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Petugas Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polrestabes Semarang menangkap seorang residivis Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu Nusakambangan karena jadi pengedar narkoba di Kota Semarang. Semua transaksi hingga pembayaran diduga dikendalikan seorang napi yang masih mendekam di Nusakambangan.
Tersangka ini bernama; Slamet Teguh Wahyudi, warga asli Surtikanti, Kecamatan Semarang Utara yang kos di Jalan Dewi Sartika Timur, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Slamet ditangkap pada Sabtu 2 April lalu sekira pukul 16.30 WIB. Barang bukti dari tangannya sekira 227 gram sabu.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan tersangka ini sudah lama jadi target operasi (TO). “Barang bukti itu sisa hasil penjualan. Tersangka ini dapat barang baik mengambil di suatu alamat maupun ke Jakarta di daerah Kemayoran,” kata Burhanudin di Markas Polrestabes Semarang, Senin (18/4/2016).
Hasil penyidikan, Slamet diduga dikendalikan oleh seorang napi yang kerap dipanggil Negro, penghuni Lapas di Nusakambangan. Pihaknya sudah mendatangi Lapas di Nusakambangan untuk pengembangan penyidikan. Namun karena birokrasi yang lama, saat dicek barang bukti sudah tidak ada, baik ponsel maupun narkoba.
“Namanya juga samaran. Kalau hanya bukti percakapan telepon, susah dibuktikan (menjerat napi),” lanjut Burhanudin.
Slamet diketahui tersangkut kasus sabu dan dihukum 5 tahun di Nusakambangan. Di sana, dia mengaku berkenalan dengan seorang napi yang disebut Negro. Napi inilah yang belakangan jadi pengendalinya dalam peredaran gelap sabu. Slamet mengaku tiap kali mengambil sabu beratnya 2 ons alias 200 gram.
Dia dapat upah Rp5 juta dari penjualan itu. “Saya baru bebas November 2015, mengedarkan lagi sejak 3 bulan lalu,” kata Slamet.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Kompol Sidik Hanafi, mengatakan Slamet merupakan satu dari total 25 tersangka ditangkap pada Operasi Bersinar Candi 2016 yang dilakukan pihaknya. Selama operasi itu diamankan total 237,236 gram sabu; 27 butir ekstasi; satu mobil; tiga motor; 12 ponsel; 4 bong; pipet dan timbangan.
“Tersangka yang ditangkap ada yang TO maupun non target operasi. Untuk kasus-kasus ini kami terus kembangkan penyidikannya,” kata Sidik Hanafi.
Tersangka ini bernama; Slamet Teguh Wahyudi, warga asli Surtikanti, Kecamatan Semarang Utara yang kos di Jalan Dewi Sartika Timur, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Slamet ditangkap pada Sabtu 2 April lalu sekira pukul 16.30 WIB. Barang bukti dari tangannya sekira 227 gram sabu.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan tersangka ini sudah lama jadi target operasi (TO). “Barang bukti itu sisa hasil penjualan. Tersangka ini dapat barang baik mengambil di suatu alamat maupun ke Jakarta di daerah Kemayoran,” kata Burhanudin di Markas Polrestabes Semarang, Senin (18/4/2016).
Hasil penyidikan, Slamet diduga dikendalikan oleh seorang napi yang kerap dipanggil Negro, penghuni Lapas di Nusakambangan. Pihaknya sudah mendatangi Lapas di Nusakambangan untuk pengembangan penyidikan. Namun karena birokrasi yang lama, saat dicek barang bukti sudah tidak ada, baik ponsel maupun narkoba.
“Namanya juga samaran. Kalau hanya bukti percakapan telepon, susah dibuktikan (menjerat napi),” lanjut Burhanudin.
Slamet diketahui tersangkut kasus sabu dan dihukum 5 tahun di Nusakambangan. Di sana, dia mengaku berkenalan dengan seorang napi yang disebut Negro. Napi inilah yang belakangan jadi pengendalinya dalam peredaran gelap sabu. Slamet mengaku tiap kali mengambil sabu beratnya 2 ons alias 200 gram.
Dia dapat upah Rp5 juta dari penjualan itu. “Saya baru bebas November 2015, mengedarkan lagi sejak 3 bulan lalu,” kata Slamet.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Kompol Sidik Hanafi, mengatakan Slamet merupakan satu dari total 25 tersangka ditangkap pada Operasi Bersinar Candi 2016 yang dilakukan pihaknya. Selama operasi itu diamankan total 237,236 gram sabu; 27 butir ekstasi; satu mobil; tiga motor; 12 ponsel; 4 bong; pipet dan timbangan.
“Tersangka yang ditangkap ada yang TO maupun non target operasi. Untuk kasus-kasus ini kami terus kembangkan penyidikannya,” kata Sidik Hanafi.
(sms)