3 Oknum Polisi Pukuli Petugas PLN Rayon Wamena
A
A
A
PAPUA - Tidak terima dengan pemadaman lampu di wilayah Kota Wamena, tiga orang diduga oknum polisi menganiaya petugas PLN Aswandi (25), di ruang piket pelayanan gangguan kantor PLN Rayon Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
"Akibat penganiayaan itu, Aswandi mengalami luka-luka di bagian wajahnya," kata Manager Bidang Sumber Daya Manusia PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Boyke Sondak, Minggu (17/4/2016).
Ditambahkan Boyke, peristiwa itu bermula saat adanya mati lampu di wilayah Kota Wamena, pada Sabtu 16 Apri 2016 malam tadi. Diduga tidak terima dengan pemadaman listrik itu, tiga orang yang diduga anggota polisi datang ke kantor PLN.
“Jadi laporan yang saya terima, ada pesta atau acara didekat kantor Polres Jayawijaya. Lampu kemudian padam. Sebagai pelanggan, mungkin mereka tidak terima atau kecewa," terangnya.
Kemudian, ketiga oknum polisi itu datang ke kantor PLN dan terjadilah hal-hal yang terjadilah penganiayaan itu. Menurut Boyke, pemadaman lampu yang terjadi pada Sabtu malam itu bukanlan unsur kesengajaan.
“Jadi laporan yang saya dapatkan, penyebab mati lampu saat itu karena ada kelelawar yang hinggap di atas kabel listrik. Kemudian terjadi gangguan yang menyebabkan mati lampu, jadi sama sekali bukan unsur kesengajaan,” terangnya.
Saat ini, kasus penganiayaan itu sudah diserahkan ke pihak Propam Polres Jayawijaya untuk ditindaklanjuti. Namun, pihaknya masih akan mengecek kejelasan dan duduk persoalan kasus ini.
"Pada dasarnya kami cek dulu duduk permasalahannya. Kami sudah minta laporan dari Manager Rayon Wamena, dan akan kami tindak lanjuti. Selain itu, kasus ini kami serahkan penuh kepada pihak Propam Polres Jayawijaya," ungkapnya.
Boyke berharap, masyarakat dapat mengerti tugas PLN, bukan langsung dengan emosi dan main hakim sendiri.
”Kami menyadari ada kekurangan dalam tugas pelayanan kami. Tetapi saya berharap, masyarakat dapat memahami hal itu bukan dengan emosi dan main hakim sendiri," jelasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Jayawijaya dan Polda Papua belum dapat dimintai konfirmasi terkait kasus pemukulan ini. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin saat dihubungi nomornya tidak aktif.
Begitupun dengan Kapolres Jayawijaya AKBP Semmy Abba, ketika dikonfirmasi nomornya tidak bisa dihubungi.
"Akibat penganiayaan itu, Aswandi mengalami luka-luka di bagian wajahnya," kata Manager Bidang Sumber Daya Manusia PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Boyke Sondak, Minggu (17/4/2016).
Ditambahkan Boyke, peristiwa itu bermula saat adanya mati lampu di wilayah Kota Wamena, pada Sabtu 16 Apri 2016 malam tadi. Diduga tidak terima dengan pemadaman listrik itu, tiga orang yang diduga anggota polisi datang ke kantor PLN.
“Jadi laporan yang saya terima, ada pesta atau acara didekat kantor Polres Jayawijaya. Lampu kemudian padam. Sebagai pelanggan, mungkin mereka tidak terima atau kecewa," terangnya.
Kemudian, ketiga oknum polisi itu datang ke kantor PLN dan terjadilah hal-hal yang terjadilah penganiayaan itu. Menurut Boyke, pemadaman lampu yang terjadi pada Sabtu malam itu bukanlan unsur kesengajaan.
“Jadi laporan yang saya dapatkan, penyebab mati lampu saat itu karena ada kelelawar yang hinggap di atas kabel listrik. Kemudian terjadi gangguan yang menyebabkan mati lampu, jadi sama sekali bukan unsur kesengajaan,” terangnya.
Saat ini, kasus penganiayaan itu sudah diserahkan ke pihak Propam Polres Jayawijaya untuk ditindaklanjuti. Namun, pihaknya masih akan mengecek kejelasan dan duduk persoalan kasus ini.
"Pada dasarnya kami cek dulu duduk permasalahannya. Kami sudah minta laporan dari Manager Rayon Wamena, dan akan kami tindak lanjuti. Selain itu, kasus ini kami serahkan penuh kepada pihak Propam Polres Jayawijaya," ungkapnya.
Boyke berharap, masyarakat dapat mengerti tugas PLN, bukan langsung dengan emosi dan main hakim sendiri.
”Kami menyadari ada kekurangan dalam tugas pelayanan kami. Tetapi saya berharap, masyarakat dapat memahami hal itu bukan dengan emosi dan main hakim sendiri," jelasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Jayawijaya dan Polda Papua belum dapat dimintai konfirmasi terkait kasus pemukulan ini. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin saat dihubungi nomornya tidak aktif.
Begitupun dengan Kapolres Jayawijaya AKBP Semmy Abba, ketika dikonfirmasi nomornya tidak bisa dihubungi.
(san)