Banjir Rendam 2.000 Rumah Warga di Kabupaten Luwu
Banjir Rendam 2.000 Rumah Warga di Kabupaten Luwu
A
A
A
LUWU - Banjir kembali terjadi di Kabupaten Luwu, kali ini cakupan wilayah yang terkena banjir lebih luas. Sedikitnya ada 2.000 rumah warga yang terendam banjir di 6 kecamatan, di Kabupaten Luwu.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menunjukkan, wilayah yang terendam banjir yakni di Kecamatan Suli, antara lain di Kelurahan Suli, Desa Lempopacci, Desa Buntukunyi, Desa Malela, Desa Cimpu Utara, Desa Kombong, dan Desa Cakkeawo.
Daerah lain yakni di Kelurahan Padangsubur, Kecamatan Ponrang, Kelurahan Pattedong, Kecamatan Ponrang Selatan, Desa Pompengan Tengah, dan Desa Pompengan, Kecamatan Lamasi Timur, dan Desa Marinding, Kecamatan Bajo Barat.
Menurut pantauan BPBD Luwu, banjir terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi, sejak pukul 02.00 Wita hingga 06.00 Wib, pada dini hari hingga pagi hari.
"Akibatnya debit air yang tinggi, sejumlah sungai yang melintas di daerah ini tidak bisa menampung, airpun meluap hingga ke pemukiman warga," ujar Kepala BPBD Luwu Mursyid Jufri, Minggu (17/4/2016).
Tidak hanya itu, banjir juga mengakibatkan tiga jembatan putus, yakni jembatan gantung di Deda Marinding, jembatan di Desa Malela, dan jembatan di Desa Cakkeawo.
"Putusnya tiga jembatan ini mengakibatkan terputusnya transportasi warga. Hingga kini, belum ada aktivitas ekonomi yang berjalan dengan baik khusus di tiga desa ini akibat jembatan putus," jelasnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menunjukkan, wilayah yang terendam banjir yakni di Kecamatan Suli, antara lain di Kelurahan Suli, Desa Lempopacci, Desa Buntukunyi, Desa Malela, Desa Cimpu Utara, Desa Kombong, dan Desa Cakkeawo.
Daerah lain yakni di Kelurahan Padangsubur, Kecamatan Ponrang, Kelurahan Pattedong, Kecamatan Ponrang Selatan, Desa Pompengan Tengah, dan Desa Pompengan, Kecamatan Lamasi Timur, dan Desa Marinding, Kecamatan Bajo Barat.
Menurut pantauan BPBD Luwu, banjir terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi, sejak pukul 02.00 Wita hingga 06.00 Wib, pada dini hari hingga pagi hari.
"Akibatnya debit air yang tinggi, sejumlah sungai yang melintas di daerah ini tidak bisa menampung, airpun meluap hingga ke pemukiman warga," ujar Kepala BPBD Luwu Mursyid Jufri, Minggu (17/4/2016).
Tidak hanya itu, banjir juga mengakibatkan tiga jembatan putus, yakni jembatan gantung di Deda Marinding, jembatan di Desa Malela, dan jembatan di Desa Cakkeawo.
"Putusnya tiga jembatan ini mengakibatkan terputusnya transportasi warga. Hingga kini, belum ada aktivitas ekonomi yang berjalan dengan baik khusus di tiga desa ini akibat jembatan putus," jelasnya.
(san)
Explore More