Hendak Perpisahan, Kakak Beradik Sekarat Dikeroyok Preman
A
A
A
BATAM - Dua kakak beradik Ari (23) dan Deri (22), sekarat karena berkelahi dengan sekolompok preman jodoh, Batam, Sabtu (16/4) dini hari.
Keduanya menderita luka tusuk disekujur tubuh hingga harus mendapat perawat intensif di rumah sakit setempat.
Warni, orangtua korban menceritakan anaknya itu hendak mengadakan acara perpisahan dengan kawan-kawan adiknya yang tergabung dalam kelompok anak punk.
"Rencana mereka mau buat acara minum-minum sesama kawan mereka karena Ari mau ke Medan," kata Warni.
Tiba tengah malam, datang sekolompok preman jodoh hendak memalak kelompok anak punk tempat Ari dan Deri ngumpul. Preman yang diketahui bernama Deni itu mengancam Ari dengan pisau dan meminta uang.
Tidak terima 'dikompas', Ari melawan dan menonjok Deni. Melihat abangnya berantam, Deri tidak mau berdiam diri.
Dia mengambil batu dan memukul kepala Deni dari belakang hingga terjadi sebuah pengeroyokan. "Karena merasa terancam, Anak saya itu langsung mukul duluan daripada dia ditikam," tutur Warni di Mapolsek Batuampar.
Terjadilah perkelahian tidak seimbang antara kakak adik tersebut dengan sekelompok preman jodoh yang berjumlah puluhan itu. Ari dan Deri akhirnya jadi bulan-bulanan kelompok Deni, keduanya dikeroyok hingga tak sadarkan diri.
Dari penuturan Deni di Mapolsek Batuampar, awalnya ia hanya berniat meminta uang pada korban, namun tiba-tiba Ari langsung memukulnya, karena tidak terima ia dan kawan-kawannya langsung membalas memukul hingga terjadi perkelahian yang berujung penikaman.
Sementara itu, Wakapolsek Batuampar, AKP Syarifuddin mengatakan jika masih melakukan pemeriksaan kepada mereka. Dua saksi kejadian juga sedang menjalani pemeriksaan.
"Penjelasan mereka masih berbelit-belit. Kalau saya menilai, ini bisa menjadi timbal balik. Keduanya bisa menjadi korban dan bisa juga menjadi pelaku karena saling keroyok. Tapi kita tunggu dulu sampai penyidikannya selesai," pungkasnya.
Keduanya menderita luka tusuk disekujur tubuh hingga harus mendapat perawat intensif di rumah sakit setempat.
Warni, orangtua korban menceritakan anaknya itu hendak mengadakan acara perpisahan dengan kawan-kawan adiknya yang tergabung dalam kelompok anak punk.
"Rencana mereka mau buat acara minum-minum sesama kawan mereka karena Ari mau ke Medan," kata Warni.
Tiba tengah malam, datang sekolompok preman jodoh hendak memalak kelompok anak punk tempat Ari dan Deri ngumpul. Preman yang diketahui bernama Deni itu mengancam Ari dengan pisau dan meminta uang.
Tidak terima 'dikompas', Ari melawan dan menonjok Deni. Melihat abangnya berantam, Deri tidak mau berdiam diri.
Dia mengambil batu dan memukul kepala Deni dari belakang hingga terjadi sebuah pengeroyokan. "Karena merasa terancam, Anak saya itu langsung mukul duluan daripada dia ditikam," tutur Warni di Mapolsek Batuampar.
Terjadilah perkelahian tidak seimbang antara kakak adik tersebut dengan sekelompok preman jodoh yang berjumlah puluhan itu. Ari dan Deri akhirnya jadi bulan-bulanan kelompok Deni, keduanya dikeroyok hingga tak sadarkan diri.
Dari penuturan Deni di Mapolsek Batuampar, awalnya ia hanya berniat meminta uang pada korban, namun tiba-tiba Ari langsung memukulnya, karena tidak terima ia dan kawan-kawannya langsung membalas memukul hingga terjadi perkelahian yang berujung penikaman.
Sementara itu, Wakapolsek Batuampar, AKP Syarifuddin mengatakan jika masih melakukan pemeriksaan kepada mereka. Dua saksi kejadian juga sedang menjalani pemeriksaan.
"Penjelasan mereka masih berbelit-belit. Kalau saya menilai, ini bisa menjadi timbal balik. Keduanya bisa menjadi korban dan bisa juga menjadi pelaku karena saling keroyok. Tapi kita tunggu dulu sampai penyidikannya selesai," pungkasnya.
(nag)