2 Warga Tertembak Peluru Nyasar saat Polisi Bubarkan Balapan Liar
A
A
A
MAKASSAR - Dua warga kembali terkena peluru aparat nyasar saat melintas di perempatan Jalan Andalas dan Tentara Pelajar, Yos Sudaraso, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala. Keduanya adalah Sri Ayu Lestari (17) dan Muh Wawan Kurniawan (20).
Wawan Kurniawan, warga Jalan Laiya, Lorong 124 A/11 terkena peluru nyasar saat membonceng di belakang rekannya Adrian Kristian (16) menggunakan sepeda motor, menuju rumahnya.
Setelah melintas di perempatan, keduanya kaget saat melihat rombongan pengendara sepeda motor yang diduga balapan liar, melintas dari arah berlawanan kemudian diikuti suara letusan senjata api.
"Saya dari Jalan Barukang rumahnya teman. Saya yang bawa motor, Wawan di belakang. Saat di perempatan ada banyak sekali orang bawa motor dikejar. Baru ada suara tembakan, saya dengar dua kali," ujar Adrian, Jumat (15/4/2016).
Mendengar suara tembakan itu, Adrian langsung memutar kemudi kembali ke rumah temannya di Barukang. Namun saat baru sampai di depan SMP 7 Makassar, Wawan meminta Adrian menepi lantaran mengaku merasa sakit pada paha kirinya.
Saat diperiksa, keduanya kaget melihat darah segar keluar. "Saat itu lihat ada bocor, kembali di Barukang rumah teman di Lorong 4. Dari situ dibawa langsung ke RS Angkatan Laut," jelas siswa Kelas 2 SMK 5 Makassar itu.
Setelah dirawat beberapa lama di RS Angkatan Laut, Wawan kemudian dilarikan di RS Pelamonia, seterusnya dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan dan pengangkatan proyektil.
Tidak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya, ayah Wawan, Kamaruddin (49) langsung melaporkan ke Mapolrestabes Makassar. Dia berharap kepolisian bisa segera menuntaskan kasus itu dan menemukan pelaku penembakan itu.
"Saya sudah melapor, saya ingin pelaku diusut tuntas dan dihukum sesuai aturan yang berlaku. Kasihan anak saya yang sehat jadi begini," ujarnya, saat dikonfirmasi.
Nasib Wawan jauh lebih beruntung ketimbang korban lainnya Sri Ayu Lestari yang tidak tertolong lagi setelah sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Ibnu Sina, dan Wahidin Sudirohusodo, pada Kamis 14 April 2016 malam.
Warga Kabupaten Gowa itu berboncengan dengan temannya Resky (19), kebetulan melintas di perempatan Jalan Andalas-Tentara Pelajar. Saat melihat rombongan pengendara dari arah berlawanan, mereka menghentikan kendaraan dan menepi.
Kemudian menurut keterangan Resky terdengar suara letusan dua kali yang menyebabkan rombongan kendaraan itu berhamburan. Namun tiba-tiba keluar darah di bagian kaki Sry sehingga langsung dibawa ke RS Ibnu Sina.
Wawan Kurniawan, warga Jalan Laiya, Lorong 124 A/11 terkena peluru nyasar saat membonceng di belakang rekannya Adrian Kristian (16) menggunakan sepeda motor, menuju rumahnya.
Setelah melintas di perempatan, keduanya kaget saat melihat rombongan pengendara sepeda motor yang diduga balapan liar, melintas dari arah berlawanan kemudian diikuti suara letusan senjata api.
"Saya dari Jalan Barukang rumahnya teman. Saya yang bawa motor, Wawan di belakang. Saat di perempatan ada banyak sekali orang bawa motor dikejar. Baru ada suara tembakan, saya dengar dua kali," ujar Adrian, Jumat (15/4/2016).
Mendengar suara tembakan itu, Adrian langsung memutar kemudi kembali ke rumah temannya di Barukang. Namun saat baru sampai di depan SMP 7 Makassar, Wawan meminta Adrian menepi lantaran mengaku merasa sakit pada paha kirinya.
Saat diperiksa, keduanya kaget melihat darah segar keluar. "Saat itu lihat ada bocor, kembali di Barukang rumah teman di Lorong 4. Dari situ dibawa langsung ke RS Angkatan Laut," jelas siswa Kelas 2 SMK 5 Makassar itu.
Setelah dirawat beberapa lama di RS Angkatan Laut, Wawan kemudian dilarikan di RS Pelamonia, seterusnya dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan dan pengangkatan proyektil.
Tidak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya, ayah Wawan, Kamaruddin (49) langsung melaporkan ke Mapolrestabes Makassar. Dia berharap kepolisian bisa segera menuntaskan kasus itu dan menemukan pelaku penembakan itu.
"Saya sudah melapor, saya ingin pelaku diusut tuntas dan dihukum sesuai aturan yang berlaku. Kasihan anak saya yang sehat jadi begini," ujarnya, saat dikonfirmasi.
Nasib Wawan jauh lebih beruntung ketimbang korban lainnya Sri Ayu Lestari yang tidak tertolong lagi setelah sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Ibnu Sina, dan Wahidin Sudirohusodo, pada Kamis 14 April 2016 malam.
Warga Kabupaten Gowa itu berboncengan dengan temannya Resky (19), kebetulan melintas di perempatan Jalan Andalas-Tentara Pelajar. Saat melihat rombongan pengendara dari arah berlawanan, mereka menghentikan kendaraan dan menepi.
Kemudian menurut keterangan Resky terdengar suara letusan dua kali yang menyebabkan rombongan kendaraan itu berhamburan. Namun tiba-tiba keluar darah di bagian kaki Sry sehingga langsung dibawa ke RS Ibnu Sina.
(san)