Ini Alasan Kejati DKI Kembalikan Berkas Jessica ke Polisi

Ini Alasan Kejati DKI Kembalikan Berkas Jessica ke Polisi
A
A
A
JAKARTA - Berkas kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Kumala Wongso hingga kini masih berada di tangan penyidik Polda Metro Jaya. Padahal, Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta mengembalikan berkas itu ke penyidik pada wal April 2016 namun hingga kini belum dikembalikan.
"Belum dilimpahkan kembali ke kami (Berkas kasus Mirna). Kami masih menantikannya," kata Kepala Humas Kejati DKI Waluyo saat dihubungi, Jumat (15/4/2016).
Menurutnya, meski dalam KUHAP tidak diatur soal batasan waktu bagi penyidik untuk melimpahkan kembali berkas tersebut. Dia berharap penyidik segera melengkapi kekurangan petunjuk Jaksa Penuntut Umum agar berkas kasus Mirna itu bisa segeea dirampungkan.
"Sebenarnya dalam pasal di KUHAP itu 14 hari atau secepatnya (diserahkan). Memang sanksi kalau melebihi batas waktu nggak ada," tuturnya.
Waluyo menambahkan, alasan Kejati DKI selalu kembali memulangkan berkas Mirna itu ke polisi lantaran alat bukti yang dimiliki penyidik masih belum sempurna meski sudah memenuhi unsur pidananya. Pengembalian berkas kasus Mirna ke polisi pada awal bulan April 2016 ini pun lantaran masih terdapat catatan yang harus dipenuhi polisi.
"Keterangan saksi memang sudah banyak, tetapi kualitasnya alat bukti saksi masih perlu penambahan. Itu menjadi catatan penting," tutupnya. (Baca: Polda Tegaskan Berkas Jessica Tidak Kacau)
"Belum dilimpahkan kembali ke kami (Berkas kasus Mirna). Kami masih menantikannya," kata Kepala Humas Kejati DKI Waluyo saat dihubungi, Jumat (15/4/2016).
Menurutnya, meski dalam KUHAP tidak diatur soal batasan waktu bagi penyidik untuk melimpahkan kembali berkas tersebut. Dia berharap penyidik segera melengkapi kekurangan petunjuk Jaksa Penuntut Umum agar berkas kasus Mirna itu bisa segeea dirampungkan.
"Sebenarnya dalam pasal di KUHAP itu 14 hari atau secepatnya (diserahkan). Memang sanksi kalau melebihi batas waktu nggak ada," tuturnya.
Waluyo menambahkan, alasan Kejati DKI selalu kembali memulangkan berkas Mirna itu ke polisi lantaran alat bukti yang dimiliki penyidik masih belum sempurna meski sudah memenuhi unsur pidananya. Pengembalian berkas kasus Mirna ke polisi pada awal bulan April 2016 ini pun lantaran masih terdapat catatan yang harus dipenuhi polisi.
"Keterangan saksi memang sudah banyak, tetapi kualitasnya alat bukti saksi masih perlu penambahan. Itu menjadi catatan penting," tutupnya. (Baca: Polda Tegaskan Berkas Jessica Tidak Kacau)
(mhd)