Banjir Bandang Terjang Luwu, 800 Rumah Terendam
A
A
A
BELOPA - Banjir bandang menimpa enam desa di dua kecamatan, Bupon dan Kecamatan Bua, di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Sedikitnya tercatat 800 rumah warga yang terendam akibat banjir yang terjadi, Selasa (12/4/2016) pukul 20.00 hingga 23.00 WIB.
Selain rumah, ribuan hektare lahan tambak beserta dan lahan pertanian warga ikut terendam banjir sehingga dipastikan petani di wilayah ini mengalami kerugian materi hingga ratusan juga rupiah.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu yang sudah terjun pada malam hari tadi bersama Camat Bua Tandi Raja, daerah yang tergenang banjir yakni Desa Tanjong, Kecamatan Bupon dan Desa Raja, Desa Tanarigella, Desa Pabbaresseng, Desa Barowa, dan Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua.
"Ada sekitar 800 rumah lebih yang terendam, ribuan hektare areal tambak, sawah dan areal tani rumput laut," ujar Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Aminuddin, Rabu (13/4/2016).
Menurut Aminuddin, wilayah terparah yakni Desa Pabbaresseng, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter atau di atas perut orang dewasa.
"Banjirnya datang dengan cepat, kami tidak sempat lakukan evakuasi warga, sementara warga di ujung atau pinggir pantai Labuang Desa Pabbaresseng terjebak saat banjir, mereka juga tidak ingin meninggalkan harta benda juga sudah tidak bisa lagi kami pantau," katanya.
Di wilayah ini sedikitnya 320 rumah warga yang terendam termasuk fasilitas umum, kantor desa, pustu, sekolah dan rumah ibadah.
Wilayah terparah kedua adalah Desa Barowa. Sedikitnya 200 lebih rumah warga yang terendam termasuk pula satu sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
Wilayah lain yakni Balambang atau Desa Raja. Satu dusun di wilayah ini, Dusun Pantai Bahari, terlihat bak lautan air pada saat kejadian. Ketinggian air di daerah ini juga mencapai perut orang dewasa.
Dari laporan yang diperoleh KORAN SINDO, ada sekitar 100 rumah warga di Pantai Bahari yang terendam banjir belum termasuk empang dan barang elektronik warga yang tidak sempat mereka selamatkan.
"Banjir datang dengan cepat, sehingga sejumlah warga tidak siap bahkan ada yang ketiduran saat terjadi banjir. Khusus banjir di Dusun Pantai Bahari tidak ada laporan korban jiwa, hanya saja beberapa perahu warga yang ditambatkan di sungai hanyut dan rusak akibat hantaman kayu gelondongan dari hulu yang hanyut terbawa banjir," ujar Kepala Desa Raja Kusair Ishaq.
Selain rumah, ribuan hektare lahan tambak beserta dan lahan pertanian warga ikut terendam banjir sehingga dipastikan petani di wilayah ini mengalami kerugian materi hingga ratusan juga rupiah.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu yang sudah terjun pada malam hari tadi bersama Camat Bua Tandi Raja, daerah yang tergenang banjir yakni Desa Tanjong, Kecamatan Bupon dan Desa Raja, Desa Tanarigella, Desa Pabbaresseng, Desa Barowa, dan Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua.
"Ada sekitar 800 rumah lebih yang terendam, ribuan hektare areal tambak, sawah dan areal tani rumput laut," ujar Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Aminuddin, Rabu (13/4/2016).
Menurut Aminuddin, wilayah terparah yakni Desa Pabbaresseng, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter atau di atas perut orang dewasa.
"Banjirnya datang dengan cepat, kami tidak sempat lakukan evakuasi warga, sementara warga di ujung atau pinggir pantai Labuang Desa Pabbaresseng terjebak saat banjir, mereka juga tidak ingin meninggalkan harta benda juga sudah tidak bisa lagi kami pantau," katanya.
Di wilayah ini sedikitnya 320 rumah warga yang terendam termasuk fasilitas umum, kantor desa, pustu, sekolah dan rumah ibadah.
Wilayah terparah kedua adalah Desa Barowa. Sedikitnya 200 lebih rumah warga yang terendam termasuk pula satu sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).
Wilayah lain yakni Balambang atau Desa Raja. Satu dusun di wilayah ini, Dusun Pantai Bahari, terlihat bak lautan air pada saat kejadian. Ketinggian air di daerah ini juga mencapai perut orang dewasa.
Dari laporan yang diperoleh KORAN SINDO, ada sekitar 100 rumah warga di Pantai Bahari yang terendam banjir belum termasuk empang dan barang elektronik warga yang tidak sempat mereka selamatkan.
"Banjir datang dengan cepat, sehingga sejumlah warga tidak siap bahkan ada yang ketiduran saat terjadi banjir. Khusus banjir di Dusun Pantai Bahari tidak ada laporan korban jiwa, hanya saja beberapa perahu warga yang ditambatkan di sungai hanyut dan rusak akibat hantaman kayu gelondongan dari hulu yang hanyut terbawa banjir," ujar Kepala Desa Raja Kusair Ishaq.
(zik)