Ngaku Wartawan, Dua Pencuri Gondol Barang Pesantren
A
A
A
SUBANG - Mengaku sebagai wartawan yang hendak mewawancarai kepala sekolah, dua orang pencuri sukses menggondol sejumlah barang berharga milik sebuah pesantren di Desa Cimanggu, Kecamatan Cisalak, Subang.
Dalam peristiwa yang terjadi pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, sejumlah barang yang raib di antaranya, satu buah komputer jinjing (laptop) dan sebuah ponsel milik pimpinan pesantren.
Informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika petugas piket pesantren didatangi dua orang tidak dikenal, yang mengaku sebagai wartawan dan ingin bertemu kepala sekolah untuk keperluan konfirmasi (wawancara).
Kedua pelaku tersebut, datang berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat. Saat itu, kebetulan pimpinan pesantren sedang tidak berada di tempat.
"Dua orang yang mengaku sebagai wartawan ini datang sekitar pukul 10.00 WIB, dan menanyakan kepala sekolah. Cuma keduanya tidak menyebut nama medianya. Mereka nanyain pak Kepsek, katanya ingin ketemu," ujar seorang santri yang bertugas piket, Adi Muharom, Jumat (1/4/2016).
Setelah mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk, dia lalu mengambil minum ke dapur. Namun, saat dirinya kembali lagi sambil membawa minum, kedua tamu yang mengaku wartawan tersebut sudah tidak ada.
Tak hanya itu, saat diperiksa, ternyata laptop dan sebuah ponsel milik pimpinan pesantren juga turut raib, diduga dicuri oleh mereka.
"Dua orang yang mengaku wartawan itu, saat saya kembali sudah tidak ada. Bahkan, saya juga kaget, karena leptop dan ponsel milik pimpinan pesantren turut hilang," paparnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah, Kecamatan Cisalak, Ustaz Ridwan Hartiwan mengatakan, dalam laptop yang dicuri itu, banyak data-data penting milik sekolah dan pesantren.
"Iya, di laptop yang dicuri itu banyak data pentingnya. Ciri-ciri laptop yang dicuri ada foto-foto milik lembaga, kepada masyarakat yang menemukan mohon informasinya," pungkasnya.
Dalam peristiwa yang terjadi pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB tersebut, sejumlah barang yang raib di antaranya, satu buah komputer jinjing (laptop) dan sebuah ponsel milik pimpinan pesantren.
Informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika petugas piket pesantren didatangi dua orang tidak dikenal, yang mengaku sebagai wartawan dan ingin bertemu kepala sekolah untuk keperluan konfirmasi (wawancara).
Kedua pelaku tersebut, datang berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat. Saat itu, kebetulan pimpinan pesantren sedang tidak berada di tempat.
"Dua orang yang mengaku sebagai wartawan ini datang sekitar pukul 10.00 WIB, dan menanyakan kepala sekolah. Cuma keduanya tidak menyebut nama medianya. Mereka nanyain pak Kepsek, katanya ingin ketemu," ujar seorang santri yang bertugas piket, Adi Muharom, Jumat (1/4/2016).
Setelah mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk, dia lalu mengambil minum ke dapur. Namun, saat dirinya kembali lagi sambil membawa minum, kedua tamu yang mengaku wartawan tersebut sudah tidak ada.
Tak hanya itu, saat diperiksa, ternyata laptop dan sebuah ponsel milik pimpinan pesantren juga turut raib, diduga dicuri oleh mereka.
"Dua orang yang mengaku wartawan itu, saat saya kembali sudah tidak ada. Bahkan, saya juga kaget, karena leptop dan ponsel milik pimpinan pesantren turut hilang," paparnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah, Kecamatan Cisalak, Ustaz Ridwan Hartiwan mengatakan, dalam laptop yang dicuri itu, banyak data-data penting milik sekolah dan pesantren.
"Iya, di laptop yang dicuri itu banyak data pentingnya. Ciri-ciri laptop yang dicuri ada foto-foto milik lembaga, kepada masyarakat yang menemukan mohon informasinya," pungkasnya.
(nag)