Makan Ternak Warga, Macan Tutul Terperangkap Jerat
A
A
A
CIAMIS - Warga Blok Linggamanik, Dusun Balandongan, Desa Mandalare, Kecamatan Panjalu digegerkan dengan adanya macan tutul yang berkeliaran dari kaki gunung sawal.
Macan yang telah meresahkan warga sejak beberapa hari terakhir itu juga memakan ayam milik Ujang Usman di kandangnya, Rabu (30/3/2016) pagi.
Istri Ujang Usman, Nene Surtikah menuturkan sekitar pukul 04.00, dari belakang rumahnya terdengar suara gaduh, kemudian cucunya Deti Rosnawati mengintip di balik pintu belakang, awalnya disangkat hama seperti musang dan sejenisnya, ternyata melihat seekor hewan macan tutul yang berukuran cukup besar.
"Ekornya panjang dan badannya besar, lalu saya memanggil suami saya, ternyata setelah di cek benar seekor macan," ujarnya saat ditemui di belakang rumahnya dekat kandang.
Kemudian suaminya keluar untuk mengusir macan tersebut, karena takut macan berusaha kabur, namun badannya tersangkut jeratan tali nilon yang sengaja dipasang pemilik kandang untuk menjaga ternaknya, macan yang terjerat kemudian jatuh ke jurang dan berusaha kabur.
"Lalu saya melaporkan penemuan macan ini ke pihak desa, baru pihak desa dan para petugas datang ke sini untuk menangkap macan, ayam yang sudah dimakan sebanyak 5 ekor, sudah tiga hari ayam pada mati dimakan," jelasnya.
Sejak tiga hari, keberadaan macan tutul cukup meresahkan, pasalnya ada tiga kandang milik warga yang hewan peliharaannya berupa ayam di mangsa hewan ganas tersebut.
Sementara itu Kepala Resort KSDA Gunung Sawal Warid mengatakan setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya macan tutul yang turun ke pemukiman warga, pihaknya langsung terjun ke lokasi.
Kemudian melakukan evakuasi karena dikhawatirkan mati dan membahayakan warga, lantaran kondisinya yang terjerat tali nilon.
Proses evakuasi memakan waktu cukup lama lantaran lokasinya berada di jurang, sekitar pukul 12.00 macan berhasil kemudian dilakukan penangkapan.
"Kami dibantu masyarakat, Polsek dan TNI melakukan pengamanan terhadap macan tutul ini dengan disuntik bius, lalu dievakuasi dimasukan ke kandang," jelasnya.
Macan tersebut berukuran panjang badang sekitar 80 sentimeter, tinggi 70 sentimeter, dan berusia sekitar 2 tahun.
Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab turunnya macan tutul ke pemukiman warga. Namun berdasarkan keterangan warga sejak puluhan tahun, peristiwa turunnya macan tutul ke pemukiman warga di Blok Linggamanik baru pertama kali terjadi.
"Menggunakan kandang khusus kemudian macan tutul ini kami bawa ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Tasikmalaya, untuk diamankan terlebih dahulu sebelum penanganan selanjutnya," pungkasnya.
Macan yang telah meresahkan warga sejak beberapa hari terakhir itu juga memakan ayam milik Ujang Usman di kandangnya, Rabu (30/3/2016) pagi.
Istri Ujang Usman, Nene Surtikah menuturkan sekitar pukul 04.00, dari belakang rumahnya terdengar suara gaduh, kemudian cucunya Deti Rosnawati mengintip di balik pintu belakang, awalnya disangkat hama seperti musang dan sejenisnya, ternyata melihat seekor hewan macan tutul yang berukuran cukup besar.
"Ekornya panjang dan badannya besar, lalu saya memanggil suami saya, ternyata setelah di cek benar seekor macan," ujarnya saat ditemui di belakang rumahnya dekat kandang.
Kemudian suaminya keluar untuk mengusir macan tersebut, karena takut macan berusaha kabur, namun badannya tersangkut jeratan tali nilon yang sengaja dipasang pemilik kandang untuk menjaga ternaknya, macan yang terjerat kemudian jatuh ke jurang dan berusaha kabur.
"Lalu saya melaporkan penemuan macan ini ke pihak desa, baru pihak desa dan para petugas datang ke sini untuk menangkap macan, ayam yang sudah dimakan sebanyak 5 ekor, sudah tiga hari ayam pada mati dimakan," jelasnya.
Sejak tiga hari, keberadaan macan tutul cukup meresahkan, pasalnya ada tiga kandang milik warga yang hewan peliharaannya berupa ayam di mangsa hewan ganas tersebut.
Sementara itu Kepala Resort KSDA Gunung Sawal Warid mengatakan setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya macan tutul yang turun ke pemukiman warga, pihaknya langsung terjun ke lokasi.
Kemudian melakukan evakuasi karena dikhawatirkan mati dan membahayakan warga, lantaran kondisinya yang terjerat tali nilon.
Proses evakuasi memakan waktu cukup lama lantaran lokasinya berada di jurang, sekitar pukul 12.00 macan berhasil kemudian dilakukan penangkapan.
"Kami dibantu masyarakat, Polsek dan TNI melakukan pengamanan terhadap macan tutul ini dengan disuntik bius, lalu dievakuasi dimasukan ke kandang," jelasnya.
Macan tersebut berukuran panjang badang sekitar 80 sentimeter, tinggi 70 sentimeter, dan berusia sekitar 2 tahun.
Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab turunnya macan tutul ke pemukiman warga. Namun berdasarkan keterangan warga sejak puluhan tahun, peristiwa turunnya macan tutul ke pemukiman warga di Blok Linggamanik baru pertama kali terjadi.
"Menggunakan kandang khusus kemudian macan tutul ini kami bawa ke Kantor Seksi Konservasi Wilayah IV Tasikmalaya, untuk diamankan terlebih dahulu sebelum penanganan selanjutnya," pungkasnya.
(nag)