Demo di RSUD Sorong Ricuh
A
A
A
SORONG - Demo ratusan orang menuntut pertanggungjawaban pihak RSUD Sorong atas meninggalnya seorang ibu hamil dan bayi yang dikandungnya, Selasa (29/3/2016) siang tadi berlangsung ricuh. Massa mengejar para pengunjung rumah sakit yang menonton aksi mereka.
Ratusan orang dari keluarga dari ibu hamil Ruth Mosso yang meninggal di RSUD Sorong, Senin kemarin, mendatangi RSUD Sorong untuk meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit atas meninggalnya kerabat mereka.
Mereka datang dengan membawa sejumlah poster. Massa sempat diadang sejumlah petugas kepolisian saat hendak masuk ke dalam halaman RSUD Sorong. Namun, karena jumlah aparat polisi tak sebanding dengan massa, mereka berhasil menerobos barikade polisi.
Aksi demo ini sempat ricuh saat sejumlah pengunjuk rasa mengejar para pengunjung rumah sakit yang diduga menertawai mereka. Namun, aksi ini langsung diredam aparat kepolisian.
Dalam orasinya, perwakilan pengunjuk rasa, Fendy Djitmau, meminta pemerintah pusat untuk menindak tegas seluruh oknum RSUD Sorong yang dianggap melakukan pembiaran terhadap kerabat mereka, Ruth Mosso, yang meninggal bersama bayi di dalam kandungannya saat proses persalinan. (Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Meninggal saat Persalinan, RSUD Sorong Kembali Didemo).
Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak rumah sakit yang dipimpin oleh Direktur RSUD Sorong dr Jerry Nikijuluw melakukan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa. Pertemuan ini berlangsung tertutup.
Sementara, puluhan aparat kepolisian yang dipimpin Kasat Binmas Polresta Sorong AKP Emmy Finetiruma terus berjaga.
Hingga saat ini pihak rumah sakit masih melakukan pertemuan dengan pihak pengunjuk rasa. Belum diketahui hasil dari pertemuan tersebut.
Ratusan orang dari keluarga dari ibu hamil Ruth Mosso yang meninggal di RSUD Sorong, Senin kemarin, mendatangi RSUD Sorong untuk meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit atas meninggalnya kerabat mereka.
Mereka datang dengan membawa sejumlah poster. Massa sempat diadang sejumlah petugas kepolisian saat hendak masuk ke dalam halaman RSUD Sorong. Namun, karena jumlah aparat polisi tak sebanding dengan massa, mereka berhasil menerobos barikade polisi.
Aksi demo ini sempat ricuh saat sejumlah pengunjuk rasa mengejar para pengunjung rumah sakit yang diduga menertawai mereka. Namun, aksi ini langsung diredam aparat kepolisian.
Dalam orasinya, perwakilan pengunjuk rasa, Fendy Djitmau, meminta pemerintah pusat untuk menindak tegas seluruh oknum RSUD Sorong yang dianggap melakukan pembiaran terhadap kerabat mereka, Ruth Mosso, yang meninggal bersama bayi di dalam kandungannya saat proses persalinan. (Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Meninggal saat Persalinan, RSUD Sorong Kembali Didemo).
Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak rumah sakit yang dipimpin oleh Direktur RSUD Sorong dr Jerry Nikijuluw melakukan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa. Pertemuan ini berlangsung tertutup.
Sementara, puluhan aparat kepolisian yang dipimpin Kasat Binmas Polresta Sorong AKP Emmy Finetiruma terus berjaga.
Hingga saat ini pihak rumah sakit masih melakukan pertemuan dengan pihak pengunjuk rasa. Belum diketahui hasil dari pertemuan tersebut.
(zik)