Kasus Ibu dan Bayi Meninggal saat Persalinan, RSUD Sorong Kembali Didemo

Selasa, 29 Maret 2016 - 10:38 WIB
Kasus Ibu dan Bayi Meninggal saat Persalinan, RSUD Sorong Kembali Didemo
Kasus Ibu dan Bayi Meninggal saat Persalinan, RSUD Sorong Kembali Didemo
A A A
SORONG - Ratusan orang dari keluarga almarhumah Ruth Mosso yang meninggal dunia di RSUD Sorong, Senin kemarin, kembali mendatangi RSUD Sorong, Papua Barat, Selasa (29/3/2016).

Mereka membawa sejumlah spanduk, yang isinya meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit terkait kematian kerabat mereka, Ruth Mosso (18) dan bayi yang ada di dalam kandungannya, Senin kemarin.

Ruth Mosso dan bayinya diduga meninggal akibat tak mendapat penanganan medis yang baik dari pihak rumah sakit.

Massa sempat emosi dan mengejar sejumlah pengunjung RSUD karena dianggap mengejek sejumlah massa yang berdemo. Untung saja aksi ini langsung diredam oleh aparat kepolisian Polresta Sorong.

Dalam orasinya, salah satu kerabat almarhumah, Fendy Djitmau, meminta pihak rumah sakit agar segera bertanggung jawab atas kematian anak dan cucu mereka, yang meninggal diduga akibat tidak ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit, saat proses persalinannya.

Fendy juga meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Sorong segera memecat seluruh pelayan medis di RSUD Sorong yang tidak becus dalam menangani pasien sehingga berujung pada kematian kerabat mereka.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan orang masih menggelar aksi demo di halaman RSUD Sorong. Sementara, sejumlah perwakilan masih melakukan pertemuan dengan pihak RSUD Sorong yang diwakili oleh direktur RSUD Sorong.

Puluhan personel dari Mapolresta Sorong dan Polsek Sorong Barat yang dipimpin oleh Kasat Binmas Polresta Sorong, disiagakan untuk mengamankan aksi demo damai.

Sebelumnya, pihak RSUD Sorong membantah tudingan pihak keluarga. Kepala Ruangan Persalinan Suster Wihelmina mengatakan, pasien sebelum diambil tindakan persalinan, mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan dirawat terlebih dahulu.

Namun, saat pihak medis akan melakukan tindakan persalinan, Tuhan berkehendak lain. Pasien dan anaknya meninggal dunia.

"Pasien awalnya masuk mempunyai riwayat penyakit darah tinggi, kita obati dulu sakit itu dan setelah itu, saat kami mau melakukan proses persalinan, pasien meninggal dunia, yang diawali oleh meninggalnya sang bayi di dalam kandungan," jelas Suster Wihelmina.

Direktur RSUD Sorong Jerry Nikkijuluw mengatakan, proses penanganan terhadap pasien ibu hamil mulai dari proses pendaftaran dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat, hingga proses persalinan telah berjalan sesuai prosedur.

"Jadi dugaan kami ada riwayat penyakit lain yang dialami pasien dan meninggal dunia bersama anaknya. Untuk proses pelayanan, saya tegaskan kami sudah bekerja sesuai prosedur dan tidak ada pungutan biaya apa-apa," jelas Jerry.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9209 seconds (0.1#10.140)