Anak Buah Santoso Makin Terjepit karena Pengepungan Raider
A
A
A
POSO - Dalam seminggu terakhir laporan kemunculan orang-orang mencurigakan yang diduga sebagai anggota kelompok Santoso datang ke berbagai desa yang ada di wilayah Lore Tengah, Lore Peore, Lore Timur dan Lore Utara.
Para anak buah Santoso ini semakin terjepit dan kelaparan akibat pengepungan yang dilakukan Satuan Raider, Marinir, dan Brimob yang tergabung dalam Satgas Tinombala 2016. (Baca: Dikepung Raider, Anak Buah Santoso Kabur ke Perkampungan)
Kemunculan terakhir terjadi di Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur pada Jumat 25 Maret 2016. Di mana dua orang tidak dikenal mendatangi salah seorang warga yang sedang bermalam di kebunnya dan meminta makanan karena kelaparan.
Pemilik rumah yang dimintai makan itu segera melaporkannya kepada Pos Keamanan TNI Polri yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi tersebut.
Laporan warga itupun langsung disikapi Satgas Operasi Tinombala dengan pengerahan pasukan gabungan TNI/Polri untuk melakukan pengejaran. (Baca juga: Satgas Yonif 200/Raider Dikirim ke Poso untuk Tangkap Santoso)
Demikian pula halnya dengan peristiwa penangkapan seorang anggota kelompok Santoso di Desa Wuasa, Lore Utara pada Senin 21 Maret 2016 juga berawal dari laporan warga atas kedatangan seorang pria yang datang meminta makan.
Orang itupun kemudian berhasil diringkus oleh anggota TNI saat sedang menyantap makanan. Laporan kemunculan anggota Kelompok Santoso yang mencari makanan di dalam kampung juga datang dari warga Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah.
Pengejaran yang dilakukan oleh pasukan gabungan TNI Polri kemudian terlibat baku tembak yang menyebabkan satu orang terluka dan tewas.
Penyisiran yang dilakukan setelahnya menemukan satu jenazah yang sudah membusuk dalam radius 1 kilometer dari lokasi baku tembak itu.
Keduanya diidentifikasi sebagai Tiger alias Anto alias Ishak berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat, serta seorang lainnya adalah warga negara asing dari Uighur, Tiongkok bernama Joko alias Turang Ismail.
Para anak buah Santoso ini semakin terjepit dan kelaparan akibat pengepungan yang dilakukan Satuan Raider, Marinir, dan Brimob yang tergabung dalam Satgas Tinombala 2016. (Baca: Dikepung Raider, Anak Buah Santoso Kabur ke Perkampungan)
Kemunculan terakhir terjadi di Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur pada Jumat 25 Maret 2016. Di mana dua orang tidak dikenal mendatangi salah seorang warga yang sedang bermalam di kebunnya dan meminta makanan karena kelaparan.
Pemilik rumah yang dimintai makan itu segera melaporkannya kepada Pos Keamanan TNI Polri yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi tersebut.
Laporan warga itupun langsung disikapi Satgas Operasi Tinombala dengan pengerahan pasukan gabungan TNI/Polri untuk melakukan pengejaran. (Baca juga: Satgas Yonif 200/Raider Dikirim ke Poso untuk Tangkap Santoso)
Demikian pula halnya dengan peristiwa penangkapan seorang anggota kelompok Santoso di Desa Wuasa, Lore Utara pada Senin 21 Maret 2016 juga berawal dari laporan warga atas kedatangan seorang pria yang datang meminta makan.
Orang itupun kemudian berhasil diringkus oleh anggota TNI saat sedang menyantap makanan. Laporan kemunculan anggota Kelompok Santoso yang mencari makanan di dalam kampung juga datang dari warga Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah.
Pengejaran yang dilakukan oleh pasukan gabungan TNI Polri kemudian terlibat baku tembak yang menyebabkan satu orang terluka dan tewas.
Penyisiran yang dilakukan setelahnya menemukan satu jenazah yang sudah membusuk dalam radius 1 kilometer dari lokasi baku tembak itu.
Keduanya diidentifikasi sebagai Tiger alias Anto alias Ishak berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat, serta seorang lainnya adalah warga negara asing dari Uighur, Tiongkok bernama Joko alias Turang Ismail.
(sms)