PKPU Balikpapan Bagikan Air Bersih di Daerah Krisis Air
A
A
A
BALIKPAPAN - Kebutuhan air bersih di Balikpapan, Kalimantan Timur, terus meningkat akibat curah hujan yang rendah di wilayah resapan air. Krisis air pun tak dapat dihindari mengingat debit Waduk Manggar yang terus berkurang.
Warga Balikpapan yang kurang mampu pun terpaksa harus terus membeli air. Selain itu, debit air pipa PDAM tidak mampu menjangkau wilayah pegunungan, sehingga banyak warga yang tinggal di dataran tinggi menadah air hujan dan menampung air PDAM melalui tangki air PDAM.
Wilayah RT 10 Kelurahan Baru Ulu adalah wilayah yang berada di dataran tinggi Gunung Bugis. Aliran air pipa PDAM tidak mampu menjangkau wilayah tersebut akibat pemadaman air bergilir.
Sudah dua bulan air tidak mengalir sehingga warga harus membeli air secara swadaya ke PDAM sebanyak 25.000 liter. Namun hal itu dirasa kurang oleh warga karena air tersebut harus dibagikan merata kepada 130 KK di RT 10.
Beberapa warga yang tidak mendapatkan air bersih, harus siap siaga menadah air hujan ketika hujan turun.
Dalam rangka World Water Day 2016, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU berbagi air bersih secara gratis untuk warga dhuafa di wilayah RT 10 Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Selasa (22/3/2016).
Antusiasme warga terlihat saat tangki air PKPU datang. Warga yang rumahnya jauh dari akses jalan utama bersama-sama membawa jeriken untuk mengambil air dari tangki. Semua warga tampak senang dengan adanya pembagian air gratis kali ini. Anak-anak membantu orangtua mereka membawa jeriken ke rumah masing-masing.
Ibu-ibu sibuk mengeluarkan tong air dari dalam rumahnya untuk diisi dengan air dari selang tangki. Ada juga warga yang mengambil kesempatan ini untuk mencuci motor mereka.
Salah satu warga, Rusmawati mengatakan kegembiraannya. "Alhamdulillah, sudah lama kita di sini susah air, terima kasih PKPU dengan bantuan airnya."
Menurut Rusmawati, kondisi air di daerah tempat tinggalnya memang sudah tidak mengalir beberapa bulan dan setiap tahun pasti air mati.
"Dengan adanya bantuan air ini kita terbantu, apalagi airnya gratis. Kami juga di sini bersyukur sekali karena selama lima tahun sejak air mulai dibatasi, baru kali ini ada bagi-bagi air gratis. Harapan kami setiap tahunnya atau bulan air di sini bisa terus mengalir, mungkin air PDAM-nya atau dengan adanya bantuan air gratis seperti ini." (Rohim/Putri/PKPU)
Warga Balikpapan yang kurang mampu pun terpaksa harus terus membeli air. Selain itu, debit air pipa PDAM tidak mampu menjangkau wilayah pegunungan, sehingga banyak warga yang tinggal di dataran tinggi menadah air hujan dan menampung air PDAM melalui tangki air PDAM.
Wilayah RT 10 Kelurahan Baru Ulu adalah wilayah yang berada di dataran tinggi Gunung Bugis. Aliran air pipa PDAM tidak mampu menjangkau wilayah tersebut akibat pemadaman air bergilir.
Sudah dua bulan air tidak mengalir sehingga warga harus membeli air secara swadaya ke PDAM sebanyak 25.000 liter. Namun hal itu dirasa kurang oleh warga karena air tersebut harus dibagikan merata kepada 130 KK di RT 10.
Beberapa warga yang tidak mendapatkan air bersih, harus siap siaga menadah air hujan ketika hujan turun.
Dalam rangka World Water Day 2016, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU berbagi air bersih secara gratis untuk warga dhuafa di wilayah RT 10 Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Selasa (22/3/2016).
Antusiasme warga terlihat saat tangki air PKPU datang. Warga yang rumahnya jauh dari akses jalan utama bersama-sama membawa jeriken untuk mengambil air dari tangki. Semua warga tampak senang dengan adanya pembagian air gratis kali ini. Anak-anak membantu orangtua mereka membawa jeriken ke rumah masing-masing.
Ibu-ibu sibuk mengeluarkan tong air dari dalam rumahnya untuk diisi dengan air dari selang tangki. Ada juga warga yang mengambil kesempatan ini untuk mencuci motor mereka.
Salah satu warga, Rusmawati mengatakan kegembiraannya. "Alhamdulillah, sudah lama kita di sini susah air, terima kasih PKPU dengan bantuan airnya."
Menurut Rusmawati, kondisi air di daerah tempat tinggalnya memang sudah tidak mengalir beberapa bulan dan setiap tahun pasti air mati.
"Dengan adanya bantuan air ini kita terbantu, apalagi airnya gratis. Kami juga di sini bersyukur sekali karena selama lima tahun sejak air mulai dibatasi, baru kali ini ada bagi-bagi air gratis. Harapan kami setiap tahunnya atau bulan air di sini bisa terus mengalir, mungkin air PDAM-nya atau dengan adanya bantuan air gratis seperti ini." (Rohim/Putri/PKPU)
(zik)