Nyalindung Sukabumi Dilanda Longsor
A
A
A
SUKABUMI - Sepanjang 10 kilometer jalan di Kecamatan Nyalindung, Sukabumi dilanda longsor. Longsor terbagi di beberapa titik mulai dari Desa Cijangkar hingga ke Desa Nyalindung. Jalan yang terkena longsor merupakan jalan provinsi.
Petugas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Perwakilan Sukabumi, Iwan mengantakan terdapat 25 titik longsor yang terjadi secara bersamaan di jalan yang menyambungkan Kota Sukabumi dan Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi ini.
"Volume longsor bervariatif ada yang ringan ada juga yang sampai menutup sebagian badan jalan," ujarnya kepada Sindonews, Jumat malam (11/3/2016)
Iwan mengatakan, kejadian longsor tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, akibat curah hujan besar yang melanda daerah tersebut.
Namun petugas Bina Marga baru mulai melakukan evakuasi sekitar pukul 16.00 WIB. " Kalau tadi sore masih pakai alat seadaanya. Tapi malam ini sudah menggunakan alat berat. Sehingga prosesnya lebih cepat," ucapnya.
Proses evakuasi untuk jalan, kata Iwan, rencana akan dituntaskan semalam ini. Sedangkan untuk jembatan kemungkinan esok harinya. "Sekarang jalan dulu yang dibereskan. Sebab perlintasan di sini lumayan ramai," ungkapnya
Iwan menambahkan, wilayah Kecamatan Nyalindung memang daerah dengan rawan longsor. Sebab kontur tanahnya yang labil.
"Sepanjang jalan ini, mulai dari Kecamatan Nyalindung hingga Sagaranten memang rawan longsor. Tapi kali ini lumayan parah. Ditambah titik longsornya sangat banyak," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan, berdasarkan data sementara dari BPBD baru ada tujuh titik yang mengalami longsor.
Namun menurutnya, data itu masih kemungkinan bertambah. Pasalnya BPBD masih melakukan proses pendataan Bangunan dan jumlah titik longsor.
"Saat ini kondisi di lokasi gelap gulita. Pasalnya sedang mati lampu. Sehingga aktivitas kami sedikit terganggu," ungkapnya.
Usman mengatakan, selain jalan, ada juga jembatan penghubung jalan desa yang rusak. Ditambah sejumlah rumah ikut tergerus longsor.
"Kalau di Kecamatan Nyalindung ada dua orang yang menjadi korban luka akibat tertimpa reruntuhan rumah. Suami istri yang terkena luka. Suaminya bernama Ujin usianya 70 tahun mengalami luka sedang dan istrinya luka ringan. Selain itu, satu ekor sapi terbawa air akibat jembatan rusak," pungkasnya.
Petugas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Perwakilan Sukabumi, Iwan mengantakan terdapat 25 titik longsor yang terjadi secara bersamaan di jalan yang menyambungkan Kota Sukabumi dan Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi ini.
"Volume longsor bervariatif ada yang ringan ada juga yang sampai menutup sebagian badan jalan," ujarnya kepada Sindonews, Jumat malam (11/3/2016)
Iwan mengatakan, kejadian longsor tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, akibat curah hujan besar yang melanda daerah tersebut.
Namun petugas Bina Marga baru mulai melakukan evakuasi sekitar pukul 16.00 WIB. " Kalau tadi sore masih pakai alat seadaanya. Tapi malam ini sudah menggunakan alat berat. Sehingga prosesnya lebih cepat," ucapnya.
Proses evakuasi untuk jalan, kata Iwan, rencana akan dituntaskan semalam ini. Sedangkan untuk jembatan kemungkinan esok harinya. "Sekarang jalan dulu yang dibereskan. Sebab perlintasan di sini lumayan ramai," ungkapnya
Iwan menambahkan, wilayah Kecamatan Nyalindung memang daerah dengan rawan longsor. Sebab kontur tanahnya yang labil.
"Sepanjang jalan ini, mulai dari Kecamatan Nyalindung hingga Sagaranten memang rawan longsor. Tapi kali ini lumayan parah. Ditambah titik longsornya sangat banyak," terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan, berdasarkan data sementara dari BPBD baru ada tujuh titik yang mengalami longsor.
Namun menurutnya, data itu masih kemungkinan bertambah. Pasalnya BPBD masih melakukan proses pendataan Bangunan dan jumlah titik longsor.
"Saat ini kondisi di lokasi gelap gulita. Pasalnya sedang mati lampu. Sehingga aktivitas kami sedikit terganggu," ungkapnya.
Usman mengatakan, selain jalan, ada juga jembatan penghubung jalan desa yang rusak. Ditambah sejumlah rumah ikut tergerus longsor.
"Kalau di Kecamatan Nyalindung ada dua orang yang menjadi korban luka akibat tertimpa reruntuhan rumah. Suami istri yang terkena luka. Suaminya bernama Ujin usianya 70 tahun mengalami luka sedang dan istrinya luka ringan. Selain itu, satu ekor sapi terbawa air akibat jembatan rusak," pungkasnya.
(sms)