Panglima TNI Sebut Kekuatan Kelompok Santoso Bakal Habis

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo baru saja memimpin serah terima Alih Komando Pengendalian (Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI dari Panglima Divisi Infanteri-2/Kostrad Mayjen TNI Ganip Warsito, kepada Panglima Divisi Infanteri-1/Kostrad Mayjen TNI Sudirman.

Selanjutnya, PPRC TNI akan melakukan berbagai latihan intensif untuk menambah kemampuan mereka guna merespon setiap ancaman terhadap NIKRI.

Diakui Jenderal Gatot, hingga kini pihaknya belum menentukan di mana lokasi dan jenis latihan apa yang akan dilakukan oleh PPRC TNI.

"Sebelum latihan PPRC, kita harus mengidentifikasi seluruh ancaman apa yang ada. Ini harus kita petakan dulu, apakah nanti akan lakukan latihan operasi militer perang ataukah operasi militer selain perang," ungkap Gatot di Taxi Way Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2016).

Pada tahun 2015 lalu, PPRC menggelar latihan Operasi Militer untuk Perang di Poso, Sulawesi Tengah.

Latihan itu melibatkan 3.222 personel TNI dari tiga matra. Kala itu, latihan PPRC TNI di Poso terbukti meningkatkan rasa aman bagi masyarakat yang sehari-hari dibayangi oleh teror kelompok Santoso.

Saat disinggung hal itu, Gatot mengakui, keberadaan kelomopk teroris masih menjadi momok bagi masyarakat. Ia menjelaskan, pihaknya telah memperbantukan 736 personel TNI untuk membantu Polisi memburu kelompok Santoso.

"Untuk saat ini kita berdoa saja. Hampir setiap dua hari ada kontak senjata dan menewaskan kelompok bersenjata. Ya satu-satu saja, nanti kan lama-lama habis juga," ucap jenderal TNI bintang empat itu.