Tak Tergiur Honor Tinggi

Rabu, 02 Maret 2016 - 07:00 WIB
Tak Tergiur Honor Tinggi
Tak Tergiur Honor Tinggi
A A A
BANTUL - Meski harus melewati medan pegunungan untuk mencapai tempat mengajarnya saat ini, hal itu bukan rintangan bagi Indri Astuti, seorang guru honorer. Tawaran mengajar di tempat lain dengan honor lebih tinggi pun ditolak.

Ya, meskipun harus menempuh jarak 30 km, Indri dengan sabar dia mencoba menjalani profesi mulianya itu. Wanita yang tinggal di Pandes, Pleret, Bantul, DIY ini bahkan sering menunda sarapan agar bisa sampai di sekolah sebelum pukul 07.00.

Wanita kelahiran Bantul ini sejak dua tahun terakhir mengabdikan dirinya sebagai guru honorer di MTs Ma'arif Dlingo. Dia mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Indri memiliki kepedulian khusus kepada pendidikan bagi masyarakat di pedesaan. Minimnya jumlah pengajar di daerah tersebut membuatnya rela
menembus kabut pekat yang menyelimuti jalanan setiap pagi.

"Beberapa kali saya ditawari untuk mengajar di sekolah yang lebih dekat dengan honor lebih tinggi, tapi saya tolak," ujar guru kelahiran
23 Mei 1989 ini.

Ia semakin yakin dengan profesinya berkat dukungan dari suaminya. Meski telah memiliki suami, tetapi setiap hari ia sendiri menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor dan melalui pegunungan.

Dalam memotivasi muridnya, Indri kerap menggunakan media sosial untuk memberikan tugas bagi siswa. Facebook dan Instagram diakuinya sangat populer di kalangan murid-muridnya, sehingga dimanfaatkanlah kedua media sosial tersebut sebagai media belajar.

"Terbukti, kini siswa lebih aktif belajar dan menanggapi materi yang diberikan melalui dua media tersebut."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1997 seconds (0.1#10.140)