Penganiayaan Anak Kembar hingga Tewas Terungkap oleh Pembantu

Selasa, 01 Maret 2016 - 15:51 WIB
Penganiayaan Anak Kembar hingga Tewas Terungkap oleh Pembantu
Penganiayaan Anak Kembar hingga Tewas Terungkap oleh Pembantu
A A A
MEDAN - Kasus penganiayaan yang dilakukan Fredy alias Ali (30) terhadap dua putera kembarnya terungkap oleh pembantu pelaku sendiri bernama Tuminah. Wanita yang menjadi pembantu rumah tangga ini melihat kedua korban Jayden dan Rayden yang masih berusia 7 bulan ditampar, dicubit dan dipukul di bagian wajah oleh ayahnya,

Perlakuan sadis itu dilakukan di rumahnya Jalan Pasar 4, Medan Sunggal pada Minggu 28 Februari lalu hanya karena sang anak rewel dan sering menangis.

Tuminah pun sempat emosi melihat pelaku menganiaya kedua anaknya itu. Namun Tuminah menanggung resiko karena memarahi pelaku hingga Fredy memecatnya sebagai pembantu rumah tangga.

Karena tak tega melihat anak kembar itu dianaya, Tuminah pun berlari menuju Polsekta Sunggal dan melaporkannya. Sementara sang isteri bernama Neni Lusiana (27) baru saja pulang dari toko yang berada di Jalan Putri Hijau.

Melihat kedua anaknya dianiaya oleh sang suami, Neni pun membawanya ke Rumah Sakit Bina Kasih, Sunggal pada Senin 29 Februari kemarin.

Namun sayang, salah satu anak mereka yang bernama Rayden dinyatakan tim medis sudah meninggal dunia akibat luka parah di bagian dalam kepalanya pada Selasa (1/3/2016) pagi.

Sementara Jayden hingga saat ini masih dirawat di UGD RS Bina Kasih. Sedangkan pelaku Fredy alias Ali yang tak punya pekerjaan itu langsung ditangkap polisi dari kediamannya.

Menurut pengakuan Neni Lusiana di Rumah Sakit Bina Kasih, Sunggal, selama ini dia (Fredi alias Ali) memang pernah memarahi dan menganiaya anak mereka. Karena kesibukannya menjaga toko dia pun mempercayakan mengasuhnya kepada pembantu.

"Dia (Fredy alias Ali) kemarin itu puncaknya. Dia naik pitam sampai menganiaya lagi. Saya lihat wajah kedua anak saya memar karena dicubiti, ditampari makanya saya bawa ke rumah sakit. Nah pas dianiaya saya kan lagi kerja (jaga) toko di Jalan Puteri Hijau. Sudah sering dia (Fredy alias Ali) seperti itu," ujar Neni di Rumah Sakit Bina Kasih, Selasa (1/3/2016).

Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kasatreskrim Kompol Aldi Subartono sempat menjenguk kedua anak kembar pasangan Fredi alias Ali dan Neni Lusiana itu.

Setelah menjenguk, Kapolresta Medan pun beranjak ke Polsekta Sunggal. Sampai disana, Mardiaz sempat emosi melihat kelakuan biadap pelaku.

Mardiaz menjelaskan, tersangka Fredi alias Ali sempat melawan saat ditangkap. Bahkan, tersangka berusaha menutup pintu rumahnya rapat-rapat untuk menghindari anggota yang menangkapnya.

"Setelah kita mendapatkan laporan soal penganiayaan bayi, anggota langsung menangkap pelakunya. Nah saat mau ditangkap, pelaku ini sempat melawan anggota. Kemudian pelaku juga sempat bersembunyi," ungkap Mardiaz di Kantor Polsekta Sunggal.

Kata Mardiaz lagi, karena pelaku bersembunyi di dalam rumah, anggota langsung memanggil kepala lingkungan dan akhirnya pintu rumah pelaku didobrak.

"Karena pelakunya bersembunyi di dalam rumah, kita memanggil kepling setempat. Terakhir kita mendobrak pintu rumah pelaku untuk menangkapnya. Untuk sementara kasus penganiayaan ini ditangani oleh penyidik Polsek Sunggal dan pelaku juga kita tahan," terang Mardiaz lagi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.8223 seconds (0.1#10.140)