Satu Lagi Santri Tenggelam Ditemukan Tewas di Pantai Gunungkidul

Minggu, 28 Februari 2016 - 15:28 WIB
Satu Lagi Santri Tenggelam...
Satu Lagi Santri Tenggelam Ditemukan Tewas di Pantai Gunungkidul
A A A
BANTUL - Satu persatu santri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Pendowoharjo, Kecamatan Sewon yang tenggelam di Pantai Parangkusumo Kompleks Pantai Parangtritis Jum’at 26 Februari lalu akhirnya diketemukan. Setelah sebelumnya, Muhammad Afdan Syakuro, santri asal Karanganom Klaten ditemukan dalam keadaan meninggal sekitar 50 meter dari lokasi tenggelam. Pada Minggu siang ini (28/2/2016) jenazah Syaifudin Ar Rosyid juga ditemukan.

Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Sutanto mengatakan, jasad Syaifudin ditemukan sekitar 4 mil dari Pantai Baron yang masuk wilayah Kabupaten Gunungkidul sekitar pukul 08.00 WIB juga dalam keadaan tewas. Pertama kali jenazah ini ditemukan oleh nelayan setempat yang sedang mencari ikan menggunakan perahu.

“Nelayan yang melihat ada sesosok mayat yang terapung. Kalau dari lokasi tenggelamnya jaraknya 10 kilometer lebih,” tuturnya, Minggu (28/2/2016).

Nelayan tersebut lantas melaporkan kejadian penemuan mayat ini ke petugas SAR dan Polairut yang kebetulan sedang melakukan penyisiran tak jauh dari lokasi penemuan. Petugas SAR dan Polairud langsung melakukan evakuasi jenazah Syaifudin ke Pos SAR Pantai Parangtritis.

Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah Syaifudin sampai di Pos SAR Pantai Parangtritis disambut isak tangis santri dan keluarga korban.

Ali mengungkapkan, ketika pertama kali ditemukan jasad korban sudah rusak dan mulai menggelembung karena sudah lama terendam air.

Sejumlah luka ditemukan di tubuh korban diduga karena terbentur batu karang yang banyak terdapat di kawasan Pantai Gunungkidul. Tim identifikasi Polres Bantul langsung melakukan pemeriksaan.

“Setelah selesai diidentifikasi, jenazah langsung kami serahkan ke keluarga korban untuk dikebumikan,” ujar Ali. Dia menambahkan, pihaknya masih akan terus melakukan upaya pencarian santri yang masih belum ditemukan yaitu Muhammad Fatih (15) santri asal Kulonprogo hingga tiga hari ke depan.

Meskipun pada dasarnya standar operasional prosedur pencarian korban kecelakaan laut hanya berlangsung selama tiga hari sejak kejadian, tetapi karena jenazah kedua ditemukan, maka evakuasi tetap akan dilanjutkan selama tiga hari lagi.

Ayah korban, Wantoro, warga Dusun Jipangan, Kecamatan Bambanglipuro mengaku sedih atas yang menimpa putera sulungnya tersebut. Namun meski berat, dia berusaha menerima kenyataan ditinggal oleh anaknya tersebut untuk selama-lamanya.

Jenazah selanjutnya akan dibawa terlebih dahulu ke Pondok Pesantren An Nur Ngrukem untuk disholatkan sebelum akhirnya diserahkan ke keluarganya. “Anak saya nanti akan dikebumikan di Kecamatan Pandak, rumah asal ibunya,” ungkap Wantoro sembari menahan tangis.

Wantoro menuturkan, sebelum kejadian tenggelam anaknya, memang tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan akan terjadinya peristiwa mengenaskan tersebut.

Hanya saja, ketika anaknya pulang terakhir kali dari pondok, anaknya memang terlihat murung dan rambutnya acak-acakan. Setelah lulus SD, anaknya memang tidak tinggal bersama dirinya karena menjadi santri di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2769 seconds (0.1#10.140)