Terowongan PLTA WEP Meledak, 6 Tewas 7 Terluka Bakar

Rabu, 24 Februari 2016 - 20:57 WIB
Terowongan PLTA WEP Meledak, 6 Tewas 7 Terluka Bakar
Terowongan PLTA WEP Meledak, 6 Tewas 7 Terluka Bakar
A A A
KARO - Ledakan terjadi di terowongan areal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikelola PT Wampu Elektric Power (WEP) di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo yang menyebabkan enam orang tewas dan tujuh lainnya terluka bakar.

Lima orang tewas di tempat kejadian perkara (TKP), satu orang meninggal saat dalam perjalanan ke RS Efarina Etaham Berastagi.

Sementara tujuh orang lagi mengalami luka bakar serius pada sekujur tubuh akibat terjebak dalam terowongan yang meledak dan dibawa ke RS Efarina Etaham untuk mendapat pertolongan.

Adapun korban meninggal dunia yakni; Anto Cibro, Jali Bako, Ruben Manurung, Hendra Sanjaya, Putra dan Hamzah Haz alias Amar. Sedangkan ketujuh korban yang masih dirawat diantaranya; Dam, Panjang, Didit, Hermansyah, Mahrizal, Ramadhan dan Ewin.

PLTA tersebut dikelola PT WEP bersama dua perusahan dari Korea salah satunya PT Posco Engineering Indonesia (PEN).

Menurut Mr Im Sung Hun selaku Civil Engineering PT PEN di lokasi kejadian ketika dikonfirmasi Kapolres Karo AKBP Viktor Togi Tambunan, didampingi Kapolsek Kutabuluh AKP E Sembiring dan Tim Identifikasi mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 08.40 WIB.

“Awalnya, ada asap dari genset. Lalu saya suruh matikan genset tersebut kepada operator. Selang beberapa menit keluar empat orang pekerja dari terowongan dengan luka bakar dan meminta tolong dari situ saya dan pekerja lainnya langsung turun ke terowongan untuk menolong pekerja lainnya yang masih di terowongan,” ujarnya memberi keterangan dengan terbata-bata karena belum lancar berbahasa Indonesia.

Dikatakannya, pekerja terowongan ada 17 orang dengan rincian empat orang berada diatas dan 13 orang dalam terowongan untuk memasang mal (persiapan plagging) terowongan. Sementara lampu di dalam terowongan hanya satu, kabel listrik dipasang di dinding dengan cara dipaku.

“Kondisi di dalam terowongan memang basah. Ada air setinggi lutut orang dewasa. Kami belum tahu apa penyebab kejadian itu, yang saya tahu korslet karena ada asap dari kabel genset,” terangnya disela-sela tim identifikasi Polres Karo melakukan olah TKP.

Jenazah tidak sempat diidentifikasi, sebab Kapolres Karo, Kapolsek Kutabuluh dan tim identifikasi serta sejumlah wartawan tiba di lokasi kejadian sekira pukul 13.00 WIB.

Korban sudah dibawa ke RS Efarina berpapasan dengan iring-iringan mobil Kapolres yang sedang menuju lokasi kejadian.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8523 seconds (0.1#10.140)