Duo Sri Pemimpin Klaten Raih Rekor MURI

Kamis, 18 Februari 2016 - 16:42 WIB
Duo Sri Pemimpin Klaten Raih Rekor MURI
Duo Sri Pemimpin Klaten Raih Rekor MURI
A A A
KLATEN - Pasangan Sri Hartini-Sri Mulyani yang resmi menyandang jabatan Bupati dan Wakil Bupati (wabup) Klaten periode 2016-2021 juga meraih rekor MURI. Dalam rekor MURI tersebut tercatat Duo Sri sebagai pasangan bupati dan wakil bupati wanita pertama di Indonesia hasil pilkada langsung.

Kabupaten Klaten juga mencatatkan diri sebagai kabupaten pertama yang dipimpin pasangan perempuan pertama hasil pilkada.

”Ada dua piagam yang kami serahkan, sebagai pasangan bupati dan wabup perempuan pertama. Serta kabupaten pertama yang dipimpin pasangan perempuan dari hasil pilkada,” kata Manager MURI Sri Widayati usai sertijab bupati di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (18/2/2016).

Upacara sertijab bupati baru dengan penjabat sebelumnya, penjabat (Pj) Bupati Jawa Sawaldi, dilakukan di Pendopo Pemkab Klaten dengan mengundang sekitar 2.500 tamu.

Sekda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono yang mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengemukakan, kepala daerah sebagai pelayan publik harus menjalankan birokrasi dengan ikhlas melayani.

”Bisa rangkul semua pihak dan budayakan rembugan untuk selesaikan permasalahan. Melayani masyarakat harus ikhlas, keluh kesah permasalahan dan harapannya seperti apa,” ujarnya kepada wartawan usai sertijab, Kamis (18/2/2016).

Guna memudahkan pemerintah menyerap aspirasi warga, gubernur meminta bupati dan wabup menyediakan kanal khusus untuk masyarakat misal akun Twitter, Facebook, WhatsApp, BBM, dan lainnya.

Melalui kanal tersebut, warga dapat menyampaikan keluhannya dengan mudah dan respon cepat dari pemerintah.

Menurut Puryono, makin banyak keluhan yang tertangani menjadi indikator bahwa pelayanan publik Pemkab Klaten cukup bagus.

Keluhan warga wajib ditindaklanjuti dalam tempo 1x24 jam. Pemerintah provinsi (pemprov) bakal memantau kinerja pemkab melalui rapat koordinasi (rakor) rutin.

”Kalau masyarakat Klaten masih mengeluhnya ke provinsi berarti di kabupaten belum terwadahi dengan baik. Surat edaran (SE) tentang kanal khusus untuk keluhan warga itu sudah kami sampaikan ke seluruh kabupaten/kota. Jika tidak segera direspon kami tegur,” tegasnya.

Bupati Klaten Sri Hartini mengatakan, dia dan Sri Mulyani siap mengabdikan diri sebagai pelayan masyarakat untuk mewujudkan Klaten mandiri dan berdaya saing.

Diakuinya, sebagian pihak sangsi dengan kemampuan pasangan perempuan tersebut untuk memimpin kabupaten. Namun, Hartini bersama Mulyani optimistis mampu bekerja dan menjalankan tanggungjawab sesuai amanah rakyat.

”Bersejarah bagi saya untuk memikul amanah sebagai Bupati Klaten. Kami siap abdikan diri untuk nusa dan bangsa. Bersama jajaran Muspida, DPRD, aparatur sipil negara, dan lainnya kami bangun Klaten bersama-sama, perbaikan fasilitas publik dan transparansi anggaran,” tuturnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9949 seconds (0.1#10.140)